Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong koperasi untuk melakukan digitalisasi bisnis. Hal itu penting agar koperasi di tengah persaingan yang ketat dengan perusahaan-perusahaan teknologi keuangan atau fintech.
"Kalau koperasi simpan pinjam tidak segera memperbaiki model pelayanannya dengan anggota atau klien mereka, mungkin akan kalah gesit dengan fintech yang sudah pakai aplikasi," kata Teten di Jakarta, Selasa (17/12).
Menurut dia, digitalisasi sistem koperasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan. Selain itu, pertemuan-pertemuan dengan anggota koperasi, misalnya, dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka atau secara online.
(Baca: Incar Investor Swasta, LinkAja Galang Pendanaan Seri B Tahun Depan)
"Sekarang kantor-kantor swasta juga tidak banyak ngantor. Rapat sudah secara online, jadi lebih murah," jelas dia.
Digitalisasi juga berpotensi meningkatkan jumlah anggota koperasi. "Orang mau bergabung ke koperasi jika memiliki manfaat. Kalau tidak ya orang akan memilih yang lain," kata dia.
(Baca: Pemerintah Dorong Empat Sektor UMKM Menjadi Korporasi)
Berdasarkan data terakhir yang dikeluarkan BPS, jumlah koperasi di seluruh Indonesia pada 2017 mencapai 152.172 unit umbuh 0,66% dibanding tahun sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan data 2006, jumlah koperasi telah meningkat 53,8% seiring pertumbuhan ekonomi domestik.
Data lengkap bisa dilihat pada databoks di bawah ini.