Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melawat ke Korea Selatan guna memfasilitasi rencana realisasi investasi beberapa perusahaan pada tahun depan. Investor asal Negeri Gingseng tersebut banyak tertarik untuk berinvestasi di bidang teknologi informasi.
“Kami akan membantu mengkoordinasikan perizinan investasi dengan instansi-instansi terkait baik di pusat maupun di daerah, sehingga perusahaan dapat merasakan kemudahan berusaha di Indonesia,” kata Bahlil melalui siaran pers, Senin (16/12).
Dalam lawatannya, Bahlil menemui pimpinan LG International, SK Networks, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), SK E&C, Doosan, Lotte Group, Hyundai Motor Company, Hankook Tire & Technology, dan CJ Group.
LG International kini sedang menjajaki peluang investasi di sektor ICT dan industri baterai untuk kendaraan listrik, serta biodiesel. Untuk investasi di sektor ICT, LG sedang menjajaki kerja sama dengan Provinsi DKI Jakarta, antara lain untuk sistem transportasi terpadu.
(Baca: Sengketa Lahan Beres, Lotte Siap Bangun Pabrik di Area Krakatau Steel)
Dalam pertemuan tersebut, CEO LG International Chun-Sung Yoon menyampaikan bahwa sistem transportasi terpadu juga dapat direplikasi ke daerah lain, termasuk nantinya Ibu Kota baru Indonesia.
Sementara itu, perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi SK Networks berencana investasi untuk pengembangan teknologi 5G. “Saat ini, tim kami sedang menyusun timeline dan rencana kegiatan untuk merealisasikan investasi kami di Indonesia, yang akan dimulai pada awal tahun 2020”, ujar Representative Director SK Networks Shin Won Choi.
Tak hanya itu, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering juga telah memberikan pelatihan kepada tenaga kerja Indonesia, sehingga Indonesia akan dapat membangun kapal selam secara mandiri ke depannya. Itu dilakukan melalui proyek kerja sama dengan PT PAL Indonesia.
Adapun kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari dari lawatan Presiden Joko Widodo beberapa waktu sebelumnya. Jokowi sebelumnya meminta Bahlil membantu para investor yang ingin masuk ke Indonesia guna mendongkrak capaian investasi.
(Baca: Terancam Gulung Tikar, Pengusaha Tekstil Minta Pembatasan Impor Segera)
BKPM sebelumnya mencatat realisasi investasi langsung pada kuartal III 2019 mencapai Rp 205,7 triliun , naik 18,4% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 173,8 triliun. Realisasi Penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 18,9% menjadi Rp 100,7 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) naik 17,8% menjadi Rp 105 triliun.
Dengan capaian kuartal III 2019, total realisasi investasi dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 601,3 triliun, naik 12,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Total investasi PMDN mencapai Rp 317,8 triliun, sedangkan PMA mencapai Rp 317,8 triliun.
"Capaian investasi masih sesuai dengan target kami akhir tahun Rp 792 triliun. Saat ini sudah mencapai 75,9% dari target, masih ada Rp 192 triliun untuk direalisasikan kurun waktu dua bulan ini. Kami optimis tercapai meski ekonomi global belum menggembirakan," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis akhir Oktober lalu.