Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, proyek pembangunan infrastruktur dibutuhkan ketekunan serta komitmen pemerintah pusat. Dengan begitu, anggaran belanja negara yang mencapai Rp 2.540 triliun bisa memberi dampak yang luas dengan dukungan infrastruktur.
"Pembangunan infrastruktur bukanlah seperti cerita rakyat yang bisa selesai dalam satu malam dan terjadi dengan sendirinya seperti kisah Roro Jonggrang," kata Sri Mulyani dalam akun instagramnya @smindrawati, Jumat (29/11).
Menurut Menkeu pembangunan infrastruktur membutuhkan komitmen dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Terutama untuk merencanakan, mengkalkulasi, dan mengeksekusi sebuah proyek infrastruktur.
"Kalau mau Indonesia sulit rasanya untuk tidak membangun infrastruktur. Namun, tantangannya sangat banyak mulai dari penyiapan proyek, penstrukturan pembiayaan, fisibilitas lingkungan, dampak sosial hingga eksekusi tepat waktu, tidak melebihi batas waktu dan biaya, serta terjaga akuntabilitasnya," jelas Sri Mulyani.
(Baca: Dana Infrastruktur Rp 419 T pada 2020, Pemerintah Agresif Bangun Jalan)
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menaikkan anggaran infrastruktur dalam postur APBN 2020 sebesar 4,9% menjadi Rp 419,2 triliun dari outlook realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp 399,7 triliun. Anggaran infrastruktur tersebut merupakan yang terbesar di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anggaran infrastruktur pada 2020 terdiri atas infrastruktur ekonomi sebesar Rp 405,1 triliun naik dari anggaran tahun ini Rp 384,8 triliun, infrastruktur sosial Rp 8,7 triliun, turun dibandingkan tahun ini Rp 10,2 triliun, serta dukungan infrastruktur sebesar Rp 5,3 triliun.
Adapun sasaran pembangunan infrastruktur terbagi menjadi beberapa bidang. Pertama, bidang konektivitas terdiri atas pembangunan jalan 837 km, pembangunan jalur kereta api sepanjang 238,8 km, dan penyelesaian tiga bandara baru.
Kedua, bidang ketahanan air yaitu rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi untuk 16 ribu ha dan pembangunan bendungan sebanyak 49 unit. Perkembangan anggaran infrastuktur dapat dilihat dalam databoks berikut ini.
(Baca: Dana Infrastruktur dalam 5 Tahun Rp 6.455 Triliun, Sulit Andalkan APBN)