Nilai tukar rupiah pada pembukaan di pasar spot pagi hari ini, Rabu (13/11), melemah 0,11% ke level Rp 14.070 per dolar AS. Rupiah melemah akibat pidato yang disampaikan Presiden AS Donald Trump terkait kesepakatan dagang dengan Tiongkok.
"Semalam, Trump memberi sinyal tetap akan keras terhadap Tiongkok," ujar Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (13/11).an 0,05%.
Dikutip dari Reuters, Trump dalam pidatonya di The Economic Club New York pada Selasa (12/11) waktu setempat, mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan akan segera terjadi. Namun, kesepakatan hanya akan diterima jika menguntungkan bagi pekerja dan perusahaan AS.
(Baca: Trump: Tiongkok Sangat Ingin Kesepakatan Dagang, AS yang Putuskan)
Ia juga menyatakan siap menaikkan tarif pada barang-barang Tiongkok yang dinilai sangat penting, jika kesepakatan dengan AS tak tercapai.
Menurut Tjendra, hal tersebut mengindikasikan bahwa negosiasi menuju kesepakatan perjanjian dagang tidak akan mudah. "Maka dari itu rupiah hari ini berpotensi bergerak di antara Rp 14.020 - 14.100 per dolar AS," ucap dia.
Meski begitu, indeks dolar AS pagi ini melemah tipis 0,01% ke level 98,29.Mengutip Bloomberg, dolar AS melemah 0,05% terhadap euro, 0,1% terhadap poundsterling Inggris, dan 0,09% terhadap franc Swiss.
(Baca: Banjir Produk Tiongkok, Target Penjualan Retail Terancam Meleset)
Sementara itu, mayoritas mata uang Asia melemah terhadap mata uang Negeri Paman Sam. Dolar Hongkong dan Singapura turun 0,01%, dolar Taiwan 0,07%, won Korea Selatan 0,49%, peso Filipina 0,2%, rupee India 0,25%, dan ringgit Malaysia 0,19%.
Sementara yen Jepan, yuan Tiongkok, dan baht Thailand menguat masing-masing naik 0,07%, 0,03%, dan 0,05%.