Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot sore ini menguat 0,18% ke posisi Rp 13.997 per dolar AS. Penguatan rupiah antara lain ditopang rilis data cadangan devisa Oktober yang meningkat menjadi US$ 126,7 miliar.
Sementara Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah hari ini pada posisi Rp 14.040 per dolar AS, melemah dari posisi kemarin Rp 13.992 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan penguatan rupiah antara lain ditopang data cadangan devisa Okober yang meningkat. BI mencatat cadangan devisa pada Oktober naik US$ 2,4 miliar dibanding bulan sebelumnya.
"BI secara teknis juga terus melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF sehingga menambah daya gedor tersendiri terhadap rupiah," ujar Ibrahim, Kamis (7/11).
(Baca: Pemerintah Tarik Utang Global, Cadangan Devisa Naik Jadi US$ 126,7 M)
Aliran modal asing, menurut Ibrahim, juga kembali masuk pada sesi perdagangan siang meski pasar khawatir terhadap ketidakpastian kesepakatan dagang tahap I AS dan Tiongkok.
"Pasar terus mengamati perkembangan dalam negosiasi perdagangan AS-Tiongkok," terang dia.
Penandatanganan kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok mundur dari jadwal sebelumnya pada pertengahan bulan ini ke bulan depan. Tiongkok juga menekankan kedua belah pihak harus menghapus tarif yang selama ini dikenakan satu sama lain.
Di samping itu, rupiah juga terpengaruh data produksi Jerman yang baru dirilis menunjukkan bahwa negara dengan ekonomi terbesar di zona euro ini akan kembali mengalami resesi pada kuartal ketiga tahun ini.
(Baca: Kurs Rupiah Melemah 2 Hari, Ekonom Duga Ada Aksi Ambil Untung)
Mengutip Bloomberg, indeks dolar AS sore ini melemah 0,07% ke posisi 97,88. Sementara mayoritas mata uang Asia bergerak menguat.
Yuan Tiongkok melaju 0,28%, ringgit Malaysia dan peso Filipina perkasa masing-masing 0,25%, dolar Taiwan menguat 0,06%, serta dolar Hong Kong dan Singapura naik masing-masing 0,03% dan 0,18%.
Sementara itu, baht Thailand melemah 0,14%, won Korea turun 0,17%, dan yen Jepang lunglai 0,02%.
Ibrahim memperkirakan, rupiah pada perdagangan besok akan bergerak pada kisaran Rp 13.970-14.030 per dolar AS, dengan kecenderungan menguat