Pasar Saham Volatil, Aliran Modal Asing ke RI Tahun Ini Capai Rp 193 T

Arief Kamaludin (Katadata)
Modal asing mengalir masuk paling banyak ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Hingga Rp 137,9 triliun. Sedangkan di saham, sepekan ini telah terjadi aliran keluar modal asing Rp 840 miliar.
4/10/2019, 15.21 WIB

Bank Indonesia (BI) mencatat, total aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun ini hingga Kamis 3 Oktober 2019 mencapai Rp 192,6 triliun. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dari keseluruhan portofolio, pasar saham masih menjadi tempat modal asing yang paling volatil.

"Total portofolio modal asing Rp 192,6 triliun. Memang sempat ada outflow di saham karena banyak juga dipengaruhi faktor global, apa yang terjadi di AS maupun negara lain," kata Perry di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (4/10).

Ia merinci, total aliran masuk modal asing tersebut terdiri dari aliran dan Surat Berharga Negara (SBN) Rp 137,9 triliun, saham Rp 52,4 triliun, dan sisanya masuk ke obligasi korporasi serta SBI.

Secara week to date hingga 3 Oktober 2019, terdapat Rp 3,14 triliun modal asing yang masuk ke SBN, tetapi terjadi outflow dati pasar saham sebesar Rp 840 miliar. Sehingga Perry menyebut, net inflow-nya yakni sebesar Rp 2,34 triliun. "Ini membuktikan bahwa imbal hasil tetap menarik dan juga prospek ekonomi yang menarik," ujar Perry.

(Baca: Investor Asing Jual Saham, Alihkan Investasi ke Surat Berharga Negara)

Mengutip dari RTI Infokom, total modal asing yang masuk ke pasar saham sepanjang tahun ini atau year to date, mencapai Rp 47,14 triliun di seluruh pasar. Modal asing tersebut masuk melalui pasar negosiasi/tunai sebesar Rp 64,28 triliun, sedangkan di pasar saham reguler terjadi aliran keluar sebesar Rp 17,14 triliun.

Adanya aliran modal asing tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah, disampung mekanisme pasar yang bekerja baik. Menurut Perry, supply dan demand juga bekerja sangat baik dan percaya terhadap ekonomi Indonesia sekarang dan ke depan.

Sehingga, nilai tukar rupiah pun bergerak stabil di kisaran Rp 14.170 - Rp 14.180 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir ini. Saat berita ini ditulis, rupiah berada di level Rp 14.132 per dolar AS. Nilai tersebut mengalami peningkatan 0,28% atau 40 poin dibanding posisi kemarin sore di Rp 14.172 per dolar AS.

Berdasarkan data Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah juga mengalami penguatan signifikan terhadap mata uang Negeri Paman Sam. Rupiah menguat 58 poin ke level Rp 14.135 per dolar AS dari level kemarin Rp 14.193 per dolar AS.

(Baca: Demonstrasi Berlanjut, Asing Jual Saham di Pasar Modal Rp 2,56 Triliun)

Reporter: Agatha Olivia Victoria