BPS Waspadai Kemarau Panjang Berdampak ke Inflasi

ANTARA FOTO/WAHDI SETIAWAN
Ilustrasi cabai merah. BPS meminta pemerintah waspada kenaikan harga pangan karena musim kemarau. Salah satu bahan pangan yang terdampak kekeringan adalah harga cabai merah.
2/9/2019, 14.26 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mewaspadai musim kemarau terjadi hingga bulan Oktober mendatang berdampak pada kenaikan harga pangan. Hal ini lantaran salah satu penyebab inflasi Agustus 0,12% adalah produksi pertanian yang terganggu kekeringan.

Salah satu komoditas yang masih memberi andil inflasi 0,1% pada bulan Agustus yakni cabai merah. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan pasokan cabai merah karena kemarau panjang menyebabkan kenaikan harga di 62 kota Indeks Harga Konsumen (IHK).  Hal ini disebutnya harus menjadi perhatian pemerintah untuk diwaspadai.

“Karena musim kemarau yang diprediksi sampai bulan Oktober dan berpengaruh kepada produksi tanaman panen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (2/9).

(Baca: BI Proyeksi Inflasi Minggu Ketiga Agustus 0,2% Disumbang Harga Cabai)

Secara rinci, terjadi kenaikan harga cabai merah hingga 55% terjadi di Mamuju. Harga komoditas yang sama juga naik 14% di Kupang. Selain itu, andil inflasi lainnya yang cukup tinggi disumbang cabai rawit dengan andil 0,07%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria