Nilai tukar rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini (12/8). Dua faktor penyebabnya adalah unggahan Presiden AS Donald Trump dan defisit transaksi berjalan alias current account defisit (CAD) Indonesia yang mencapai 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Mengutip dari Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,08% menjadi Rp 14.205 per dolar AS pada perdagangan hari ini. “Nilai tukar rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.170-Rp 14.250 per dolar AS hari ini,” kata Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (12/8).
Ia mengatakan, unggahan Donald Trump di Twitter mengindikasikan perang dagang antara AS dan Tiongkok bakal berlanjut. “Unggahan Trump memberikan persepsi perang dagang tidak akan selesai dalam waktu dekat,” kata Ariston.
(Baca: BI Buka Ruang Pangkas Bunga, Rupiah Menguat ke 14.194 per Dolar AS)
Selain itu, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa CAD Kuartal II 2019 mencapai US$ 8,4 miliar atau 3% terhadap PDB. Defisit tersebut melebar dibandingkan periode yang sama tahun lalu, US$ 8 miliar.
Kedua faktor tersebut, menurut Ariston menjadi penyebab rupiah melemah terhadap dolar AS pagi ini. Hingga pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah pun menyentuh Rp 14.225 per dolar AS.
Selain rupiah, dolar AS menguat terhadap bath Thailand 0,05%, rupee India 0,14%, peso Filipina 0,17%, won Korea 0,47%, dolar Taiwan 0,23%, dolar Singapura 0,12%, dan dolar Hong Kong 0,01%.
Adapun Trump sempat mengatakan bahwa ekonomi AS berada dalam posisi yang sangat kuat melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump. Dia juga membuat unggahan susulan yang menimbulkan persepsi bahwa perang dagang akan berlanjut.
“Tiongkok sangat ingin membuat kesepakatan. Ribuan perusahaan pergi karena tarif, mereka harus membendung arus. Pada saat yang sama, Tiongkok mungkin berharap Partai Demokrat akan menang sehingga mereka dapat melanjutkan penipuan besar di AS dan mencuri ratusan miliaran dolar!” kata Trump melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump, akhir pekan lalu (10/8).
(Baca: Pergerakan Yuan Stabil, Rupiah Dibuka Menguat Rp 14.234 per Dolar AS)