Nilai tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (7/8) ini, setelah melemah dalam empat hari perdagangan. Nilai tukar rupiah dibuka pada level 14.265 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,08% dibandingkan penutupan kemarin sore. Meskipun, tekanan pelemahan masih tampak pada satu jam awal perdagangan.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin bersifat sementara, sehingga memang ada peluang rebound hari ini. "Kalau saya lihat ini reaksi sesaat saja akibat dari ancaman Trump terhadap Tiongkok yang menyebabkan devaluasi yuan," kata dia saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (7/8).
(Baca: Infografik: Devaluasi Yuan Goyahkan Pasar Keuangan Asia)
Yuan anjlok 2,47% dalam tiga hari perdagangan, dengan ditutup pada level 7,05 per dolar pada Senin (5/8). Ini merupakan level terlemah dalam 11 tahun dan memicu kecemasan akan terjadinya perang mata uang. Namun, yuan kembali menguat mulai Selasa (6/8) kemarin. Pada Rabu (8/8) pagi ini, yuan berada di posisi US$ 7,03. Sebelum anjlok, yuan berada di kisaran 6,8 per dolar AS.
David menilai, Tiongkok tidak akan melakukan perubahan kebijakan secara drastis. Artinya, devaluasi yuan yang dikaitkan dengan pembalasan ancaman Trump tidak akan berlangsung terus-menerus. Sebab, pelemahan yuan tentunya akan turut melemahkan ekonomi Tiongkok. Meski begitu, David memperkirakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), akan mengambil langkah antisipatif.
(Baca: Bursa Saham Amerika Naik 1% Setelah Alami Kejatuhan Terbesar Tahun Ini)
Di sisi lain, ia berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat tak mempengaruhi kinerja rupiah. Sebab, pertumbuhan ekonomi tidak mengalami perlambatan signifikan dan pelambatan tersebut sudah diprediksi.
Pelemahan rupiah lebih dikarenakan faktor eksternal. Ini tercermin dari pelemahan yang dialami mayoritas mata uang dunia. "Bahkan dolar AS juga melemah terhadap euro dan pound Inggris," kata dia. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.200 - Rp 14.350 per dolar AS hingga akhir pekan ini.