Hingga Awal Juli 2019, Banjir Dana Asing Capai Rp 170 Triliun

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers tentang hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan April 2019 di kantor pusat BI, Jakarta, Kamis (25/4/2019). Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%.
5/7/2019, 16.13 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa aliran modal asing yang masuk alias capital inflow ke Indonesia mencapai Rp 170,1 triliun hingga 4 Juli 2019. Ia menilai, tingginya aliran dana asing ini diakibatkan karena kepercayaan pasar ke Indonesia.

"Pada awal tahun hingga 4 Juli ini, terlihat perkembangan dana asing masuk total sebesar Rp 170,1 triliun," kata Perry di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (5/7). Jumlah tersebut meningkat Rp 16 triliun dibandingkan posisi aliran modal asing per akhir Juni 2019 yang mencapai Rp 154 triliun.

Perry menjelaskan, lonjakan aliran modal asing ini dikarenakan telah terjadi oversubscribe atau kelebihan permintaan pada lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang terakhir. Aliran modal masuk terdiri dari Rp 98,5 triliun ke pasar SBN dan Rp 71,5 triliun ke pasar saham.

Besarnya aliran modal masuk ini karena investor asing saat ini memperhatikan earning dan pertumbuhan ekonomi nasional. Adanya kebijakan yang ditempuh BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah turut mendorong perbaikan perekonomian bangsa.

(Baca: BI: Dana Asing yang Masuk RI Capai Rp 154 Triliun per Akhir Juni)

Adapun sentimen yang besar memang masih berasal dari sisi saham hingga saat ini. "Sedangkan, dari sisi fixed income investor saat ini masih melihat diferensial return yang masih menarik," ujarPerry. Perry menambahkan, imbal hasil Indonesia saat ini masih menunjukkan rate yang positif.

Halaman: