Rupiah Cenderung Melemah Memasuki Libur Panjang Lebaran

Arief Kamaludin|KATADATA
Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot hari ini, Rabu (29/5), dibuka melemah ke level Rp 14.386 per dolar AS.
29/5/2019, 12.43 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot hari ini, Rabu (29/5), dibuka melemah ke level Rp 14.386 per dolar AS. Pelemahan ini terbilang kecil dibandingkan penutupan sehari sebelumnya yang ditutup di Rp 14.375 dolar AS.

Menurut data Bloomberg, rupiah saat ini turun ke level 14.432. Penurunan ini cukup menjadi pertanyaan, pasalnya dalam dua hari kemarin nilai tukar rupiah cenderung menguat. Analis Center Of Reform on Economics Piter Abdullah meyakini pelemahan ini terjadi karena menjelang libur panjang lebaran.

"Rupiah melemah menjelang tutupnya pasar memasuki libur panjang lebaran," ungkapnya saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (29/5). Ia melihat, pelaku pasar sedang merealisasikan keuntungannya untuk dinikmati selama liburan.

Piter masih memproyeksikan rupiah akan tetap berada di kisaran Rp 14.300 - Rp 14.400 per dolar AS dalam minggu ini. Penguatan beberapa mata uang Asia pada hari ini berpotensi menguatkan rupiah walau sedikit.

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga seiring dengan mata uang regional Asia Pasifik lainnya. Pada pukul 12.00 WIB tadi, dolar Hong Kong turun 0,01%, dolar Singapura melemah 0,12%, won Korea anjlok 0,62%, peso Filipina turun 0,24%, ringgit Malaysia melemah 0,17%. 

Sependapat dengan Piter, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pergerakan rupiah saat ini dipengaruhi oleh pelaku pasar yang bersiap menghadapi cuti mulai awal Juni 2019. "Kemungkinan rupiah relatif terjaga di tengah pasar yang sudah mulai kurang aktif karena cuti bersama," katanya seperti dikutip dari Antara

Ia melihat rupiah berpotensi menguat karena adanya faktor eksternal, yaitu apresiasi mata uang Asia terhadap dolar AS.  Lana memprediksi rupiah hari ini masih dalam kisaran Rp 14.350 per dolar AS hingga Rp 14.370 per dolar AS.

(Baca: IHSG Dibuka Menguat di Tengah Koreksi Indeks Asia)

Reporter: Agatha Olivia Victoria, Antara