Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan bahwa kondisi pasar keuangan, perbankan dan sistem pembayaran stabil meskipun kerusuhan sempat terjadi di ibu kota. Investasi asing dilaporkan masing mengalir ke surat berharga negara (SBN).
Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pihaknya terus menjaga stabilitas sektor keuangan dalam negeri. "Kami akan terus menjaga sektor keuangan tanpa kompromi," kata dia saat Konferensi Pers KSSK di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (21/5).
(Baca: Demonstrasi di Bawaslu Mereda, IHSG Diprediksi Menguat)
Ia menjelaskan, goncangan awal terhadap ekonomi domestik berasal dari luar negeri yaitu kebijakan dagang AS atas Tiongkok. Tak hanya pelaku pasar di Indonesia, tapi juga dunia tidak mengantisipasi kebijakan tersebut. Ini mempengaruhi pasar saham domestik dan nilai tukar rupiah.
Sedangkan kerusuhan dalam negeri setelah pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai Sri Mulyani sudah bisa dipahami oleh investor. Kejadian ini diyakini tidak berdampak besar bagi ekonomi. "Pihak kepolisian sudah bertugas dengan baik menjaga keamanan, namun KSSK akan terus waspada," kata dia.
KSSK melaporkan nilai tukar rupiah kembali membaik usai kerusuhan di Jakarta. Nilai tukar rupiah pada Kamis (23/5) menguat pada kisaran Rp 14.470 - Rp 14.475 per dolar AS, dengan mekanisme pasar yang meningkat. Harga beberapa komoditas juga cenderung stabil.
(Baca: Aksi Massa 22 Mei Berujung Ricuh yang Menyulut Masalah Ekonomi)
Dalam dua hari ini juga terjadi net beli asing di pasar SBN dan terjadi inflow sekitar Rp 1,7 triliun. Selain itu kondisi sistem pembayaran berjalan normal. Meskipun, berdasarkan pantauan katadata.co.id, tekanan keluar masih terjadi di pasar saham.
Volume transfer kliring melalui skema Bank Indonesia juga dilaporkan mencapai 696 ribu atau lebih tinggi dari rata-rata harian yaitu 516 ribu.
Selain itu, tren suku bunga simpanan pada Mei 2019 disebut sudah relatif stabil, yakni sebesar 6,04%. Banking stability indeks dilaporkan menunjukkan perbaikan, tercermin dari indeks yang turun dari 99,2 menjadi 99,1. Meskipun, nilai tukar rupiah sedikit melemah.
KSSK berharap situasi aman ini akan terus terjaga. "Kami akan terus berkoordinasi, bersinergi dan berkolaborasi menjaga perkonomian Indonesia agar dunia usaha tetap percaya diri," kata Sri Mulyani.