Awal Mei, BI: Aliran Masuk Dana Asing Capai Rp 132,4 Triliun

Arief Kamaludin|Katadata
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, aliran dana asing yang masuk hingga 2 Mei 2019 mencapai Rp 131,1 triliun.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
3/5/2019, 17.05 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, aliran masuk dana asing mencapai Rp 132,4 triliun hingga 2 Mei 2019. Aliran yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 66,3 triliun dan ke pasar saham sebesar Rp 66,1 triliun.

Jumlah aliran itu di SBN sudah melebihi angka sepanjang 2018 yang sebesar Rp 57,1 triliun. “Hal ini mengindikasikan kepercayaan investor terhadap perekonomian dan imbal hasil portofolio di Indonesia," kata dia di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (5/3).

Jumlah aliran modal di pasar saham juga mengalami peningkatan pesat dibandingkan posisinya sepanjang 2018 lalu. Pada tahun lalu, investor melakukan aksi jual (net outflow) sebesar Rp 51,9 triliun. Pekan lalu, di pasar saham tercatat aksi belinya mencapai Rp 50,1 triliun. Hal ini terjadi lantaran Mitsubishi UFJ Financial Group menaikkan jumlah kepemilikannya di PT Bank Danamon Indonesia Tbk dari 40% menjadi 72,78%.

Seiring dengan hal tersebut, nilai tukar rupiah dinilai bergerak stabil. Namun, Perry mengakui pasokan dolar akan tertekan saat triwulan dua 2019. "Terutama karena ada repatriasi dividen dan pembayaran utang," ujarnya.

(Baca: Musim Pembagian Dividen Dimulai, Kurs Rupiah Telah Tertekan Sepekan)

Risiko di pasar keuangan global juga masih terjadi, seperti pelemahan nilai tukar peso Argentina dan lira Turki terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini memicu risk off yang berujung pada pelemahan indeks saham global dan perburuan dolar AS. Bahkan, indeks dolar AS, DXY index, sempat naik ke level 98 pada pekan lalu, tertinggi sejak Mei 2017.

Perry memastikan stabilisasi nilai tukar akan terus dilakukan sehingga rupiah akan bergerak menguat. "Kami masih melihat di triwulan III nilai tukar akan bergerak stabil dan cenderung menguat," kata dia.

Arus modal asing diprediksi bakal semakin deras masuk ke pasar keuangan Indonesia pasca-Pemilu 2019. Pemilu yang berlangsung aman dan ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi Asia yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan lainnya menjadi katalis bagi pasar keuangan Indonesia.

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengatakan, dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia mencapai Rp 15 triliun pada periode 18-22 April 2019. "Sebenarnya dana yang siap masuk lebih besar lagi, tetapi investor asing melihat investor lokal masih adem-ayem sehingga menahan diri," kata Katarina kemarin.

(Baca: Manulife: Dana Asing Bakal Makin Deras Masuk ke Pasar Keuangan )

Ia optimistis dengan prospek pasar saham maupun obligasi tahun ini. Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) dinilai akan lebih akomodatif pada tahun ini. "Tekanan untuk menaikkan suku bunga akan berkurang dan pemerintah memiliki keleluasaan untuk mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Katarina.

Reporter: Rizky Alika