Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menghadiri pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral se-ASEAN pada 2-5 April lalu. Dalam perhelatan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governor (AFMG) di Thailand itu, Indonesia melakukan penguatan kerja sama dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Sejumlah negara menilai penguatan kerja sama negara ASEAN menjadi krusial di tengah dinamika ekonomi regional dan global yang tidak pasti. “Ketidakpastian terjadi akibat tensi perdagangan, proteksionisme, kelesuan ekonomi negara-negara maju, dan perubahan arah kebijakan moneter negara maju," demikian tertulis dalam siaran pers yang diterima katadata.co.id, Senin (8/4).
Penguatan kerja sama tersebut untuk integrasi sektor keuangan, pembiayaan infrastruktur, pengembangan pasar modal dan keuangan, pembiayaan bencana, serta perpajakan dan kepabeanan.
(Baca: Indonesia Ratifikasi Perjanjian Dagang ASEAN-Hong Kong melalui Perpres)
Para menteri menandatangani Protokol ke-8 ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) dan menyepakati akselerasi negosiasi lanjutan Protokol 9 pada 2019. Pertemuan ini juga menyepakati finalisasi negosiasi perjanjian ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA) khususnya pada jasa keuangan, yang akan ditandatangani pada pertemuan ASEAN Economic Ministers pada akhir April 2019.
Pertemuan Bilateral
Di sela acara tersebut, Sri Mulyani juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao. Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani membahas penguatan pembiayaan dan asuransi bencana serta kerja sama wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
Selain itu, Sri Mulyani berdiskusi dengan Menteri Keuangan Filipina mengenai kondisi dan kebijakan ekonomi dan peningkatan perdagangan kedua negara. Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga menyampaikan rencana bantuan pemerintah untuk rekonstruksi Marawi yang dilanda konflik.
(Baca: Jokowi Dorong ASEAN+3 Kurangi Ketergantungan pada Satu Mata Uang)
Selanjutnya, Sri Mulyani dan EU-ASEAN Business Council membahas integrasi ASEAN, digital ekonomi, dan pembiayaan infrastruktur melalui pendalaman sektor keuangan. Terakhir, Sri Mulyani dan US-ASEAN Business Council juga membahas terkait pembiayaan berkelanjutan, peningkatan investasi, serta kebijakan untuk mendukung pembiayaan digital dan keamanan siber.