Defisit Anggaran Februari 2019 Capai Rp 54,6 Triliun

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Penulis: Rizky Alika
20/3/2019, 06.23 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per Februari 2019 sebesar Rp 54,6 triliun atau 0,34% dari produk domestik bruto (PDB).

Capaian tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode sama tahun lalu baik secara nominal maupun persentase terhadap PDB. Per Februari 2018 defisit anggaran tercatat sebesar Rp 48,3 triliun atau 0,33% dari PDB.

"Defisit angaran dikelola di bawah 2%. Ini masih konsisten meski kondisi perekonomian flat," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3).

Defisit tersebut didorong oleh realisasi sampai dengan akhir Februari yang mencapai Rp 271,83 triliun atau 11,04% dari pagu, meningkat 9,15% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan penerimaan negara hanya mencapai Rp 217,21 triliun atau 10,03% dari pagu, meningkat 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penerimaan negara tersebut ditopang dari penerimaan pajak dan penerimaan kepabeanan dan cukai. Penerimaan pajak mencapai Rp 160,85 triliun atau 10,20% dari target APBN tahun 2019. Penerimaan pajak tersebut tumbuh 4,7% atau turun dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 13,7%.

(Baca: Sri Mulyani: Anggaran Rapel Kenaikan Gaji PNS Capai Rp 2,66 Triliun )

Realisasi penerimaan pajak antara lain didukung oleh PPh nonmigas yang tumbuh sebesar 13,56% (yoy). Pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan penerimaan PPh 21, PPh 22 Impor, PPh 25/29 Badan, dan PPh Final yang masing-masing tercatat tumbuh sebesar 15,67% (yoy), 4,89% (yoy), 40,44% (yoy), dan 3,58% (yoy).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika