Menko Darmin Sebut Penyebab Deflasi 0,8% Karena Faktor Musiman

Arief Kamaludin|KATADATA
Stabilnya harga pangan di pasar disebut sebagai salah satu penyebab deflasi pada Februari sebesar 0,08%.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
1/3/2019, 18.34 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan deflasi  yang terjadi pada Februari 2019 sebesar 0,08% dikarenakan faktor musiman. Panen yang terjadi di beberapa daerah menyebabkan harga bahan makanan turun, karena pasokan lebih besar dibandingkan permintaan. 

Darmin menjelaskan beberapa komoditas pangan seperti cabai dan bawang sudah mulai panen pada Februari. Sementara harga daging ayam dan telur ayam juga terpantau menurun karena kebutuhan pakan ternak sudah lebih seimbang. "Dua bulan ini kita mulai dengan angka inflasi yang cukup baik," katanya di Jakarta, Jumat (1/3).

(Baca: Harga Bahan Makanan Turun, Februari 2019 Terjadi Deflasi 0,08%)

Dia juga menuturkan, deflasi yang terjadi merupakan siklus normal dan tidak berakibat fatal pada perekonomian masyarakat. Penyebabnya, harga daging ayam dan telur ayam sempat meningkat sampai 15%. Cabai yang juga sempat masuk musim paceklik juga turut menyebabkan lonjakan harga di pasar.

Apalagi, bahan makanan merupakan komponen penyumbang inflasi terbesar secara umum. Penurunan harga yang signifikan pun membuat capaian deflasi lebih baik bagi indikator makroekonomi nasional.

Sehingga, Darmin menjelaskan deflasi pada bulan Februari merupakan cerminan yang baik untuk masyarakat yang sempat mengalami inflasi pada triwulan akhir 2018. "Selalu baik. Kalau misalnya harga naik kemudian turun, itu normal," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi bulanan sebesar 0,08% pada Februari 2019. Dengan perkembangan tersebut, maka inflasi tahunan sebesar 2,57%. Penyebab deflasi ini seiring penurunan harga berbagai bahan makanan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengungkapkan deflasi pada Februari tahun ini merupakan pencapaian terbaik untuk periode yang  sama sejak 2017. "Harga kebutuhan masyarakat cukup rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya," kata Yunita. 

(Baca: Harga Pangan Turun, Survei BI: Februari Terjadi Deflasi 0,07%)

Sebagai gambaran, pada Februari 2018, inflasi bulanan mencapai 0,23%. Sedangkan pada Februari 2017, inflasi bulanan 0,17%. Adapun pada Februari 2016 terjadi deflasi 0,09%. 

Yunita menjelaskan, bahan makanan merupakan satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi pada Februari. "Kelompok lainnya mengalami inflasi," ujarnya.

Kelompok bahan makanan mengalami deflasi 1,11%, dengan andil terhadap perhitungan total inflasi/deflasi yaitu -0,24%. Penyebabnya yakni penurunan harga adalah daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, ikan segar, wortel, dan jeruk.

Bahan makanan lainnya tercatat mengalami kenaikan harga, yaitu beras, mie kering instan, serta bawang putih. Namun, andil ketiga komoditas ini terhadap perhitungan total inflasi/deflasi tergolong kecil, masing-masing hanya 0,01%.

Reporter: Michael Reily