Pemerintah berencana menjual 10 surat utang atau surat berharga negara (SBN) retail sepanjang 2019 ini. Penerbitan bakal dilakukan setiap bulan, kecuali Juni dan Desember. Banyaknya SBN retail yang diterbitkan bertujuan untuk memperluas basis investor domestik.

Sebagai pembuka, pemerintah tengah menawarkan SBN berjenis Saving Bonds Retail seri 005 atau SBR005 dengan tingkat bunga minimal 8,15%. "(Surat utang negara retail) ini instrumen investasi yang menarik di 2019," kata Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting di Jakaarta, Kamis (10/1).

(Baca: Pemerintah Jual SBR005, Pembelian Mudah Secara Online)

Dari total 10 SBN retail yang berencana diterbitkan, sebanyak delapan di antaranya jenis yang tidak dapat diperdagangkan yaitu empat Saving Bonds Retail dan empat sukuk tabungan syariah. Sedangkan dua lainnya, bisa diperdagangkan di pasar sekunder, yaitu obligasi ritel (ORI) dan sukuk ritel (Sukri).

Loto berharap penerbitan SBN retail ini dapat memperkuat pembiayaan anggaran negara. Adapun sepanjang tahun lalu, pemerintah memeroleh sekitar Rp 52 triliun dari penjualan SBN retail.

(Baca juga: Dana Asing Mengalir Deras ke Saham dan SUN, Rupiah Telah Menguat 2,35%)

Tahun ini, pemerintah menargetkan perolehan dana sebesar Rp 80 triliun dari penerbitan SBN retail dan penempatan langsung (private placement). Ini sekitar 10% dari target total penerbitan SBN tahun ini yang sebesar Rp 825,7 triliun. Namun, target tersebut dapat disesuaikan dengan potensi sumber dan kebutuhan pembiayaan.