Sri Mulyani: Penerimaan Negara 2018 Tembus 100%, Defisit APBN Terendah

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yura Syahrul
1/1/2019, 10.57 WIB

Meski belum sepenuhnya rampung, penerimaan negara tahun 2018 telah menembus 100% atau melebihi target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar Rp 1.894,7 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pencapaian tersebut merupakan yang pertama kalinya.

"Ini telah berkontribusi untuk pertama kalinya tahun 2018, APBN kita total penerimaan negara mungkin akan mencapai di atas 100%. Jadi ini adalah sesuatu yang sangat baik. Ini merupakan suatu milestone," katanya dalam siaran pers tertulis, Senin (31/12).

Melalui konferensi video dengan seluruh unit di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang tersebar di 34 provinsi, Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak dari Papua sampai Sumatera mungkin masih di bawah 100%. Namun, bea cukai dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) rata-rata sudah di atas 100%.

(Baca juga: Efek Semu Terlampauinya Target Penerimaan Negara 2018)

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan penerimaan bea dan cukai sudah melebihi target Rp 194,1 triliun. "Kalau bea dan cukai Rp 194 triliun, kami sudah lewat. Semua over, bea cukai dan bea keluar," kata dia, di tempat terpisah.

Dalam APBN 2018, bea masuk ditargetkan mencapai Rp 35,70 triliun, sementara bea keluar sebesar Rp 3 triliun. Di sisi lain, target cukai sebesar Rp 155,4 triliun.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto mengatakan pendapatan negara sudah mencapai 100,1% mengacu pada hasil perhitungan jam 7 pagi, Senin (31/12). “Pendapatan negara sudah 100,1%. Itu (data) jam 07.00 pagi. Mudah-mudahan meningkat."

Jika penerimaan negara sudah melebihi 100% maka belanja negara mencapai 97%. Alhasil, defisit anggaran di bawah 2% yang merupakan level terendah sejak tahun 2012. Sri Mulyani menyatakan, penapaian kinerja tersebut semakin membanggakan di tengah gejolak perekonomian global selama 2018.

Halaman: