Pemerintah optimistis realisasi penerimaan pajak tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu, bahkan hingga mendekati 100% dari target. Optimisme tersebut ditopang oleh peningkatan penerimaan aneka jenis pajak.
Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan optimistis penerimaan pajak bisa mencapai 95% dari target yang sebesar Rp 1.424 triliun. Ini artinya, realisasi penerimaan pajak bakal lebih baik dari tahun lalu yang sebesar 91%.
"Outlook kami 95%," kata Robert di kantornya, Jakarta, Kamis (6/12). Jika diperhitungkan secara nominal maka penerimaan pajak kemungkinan sekitar Rp 1.350 triliunan tahun ini.
Adapun per akhir November, penerimaan pajak baru mencapai Rp 1.136,6 triliun atau 79,8% dari target. Realisasi tersebut tumbuh 15,3% secara tahunan.
(Baca juga: Realisasi Penerimaan Nyaris Setara Belanja, Defisit APBN Rendah 1,95%)
Penerimaan tersebut terdiri dari penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) migas sebesar Rp 59,8 triliun atau mencapai 156,7% dari target dalam APBN. Penerimaan ini melonjak 26,7% secara tahunan.
Sementara itu, penerimaan pajak nonmigas baru mencapai Rp 1.076,8 triliun atau 77,7% dari target. Namun, pertumbuhannya tinggi yaitu mencapai 14,8%.
Penerimaan pajak nonmigas terdiri dari PPh nonmigas sebesar Rp 591,6 triliun atau 72,4% dari target, dengan pertumbuhan tahunannya 15%. Kemudian, pajak pertambahan nilai (PPN) Rp 459,9 triliun atau 84,9% dari target, dengan pertumbuhan tahunan 14,1%.
(Baca juga: Data Keuangan Nasabah Jadi Andalan Buat Capai Target Pajak 2019)
Pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp 18,7 triliun atau 107,8% dari target, dengan pertumbuhan tahunan 28%. Terakhir, pajak lainnya sebesar Rp 6,6 triliun atau 67,8% dari target, dengan pertumbuhan tahunan 7,9%.