Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak sebesar Rp 1.016,52 triliun per akhir Oktober atau 71,39% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar Rp 1.424 triliun. Ini artinya, target pajak masih kurang Rp 407,48 triliun.

Secara rinci, penerimaan dari Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas sebesar Rp 538,91 triliun atau 65,96% dari target yang sebesar Rp 817 triliun. Kemudian, pajak pertambahan nilai (PPn) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar Rp 405,44 triliun atau 74,83% dari target yang sebesar Rp 541,8 triliun.

Pajak bumi dan bangunan (PBB) tercatat sebesar Rp 11,76 triliun atau 67,69% dari target yang sebesar Rp 17,37 triliun. Lalu, pajak lainnya sebesar Rp 6,1 triliun atau 62,99% dari target Rp 9,69 triliun. Terakhir, PPh migas Rp 54,3 triliun atau 142,4% dari target Rp 38,13 triliun.

(Baca juga: Pemerintah Siapkan Aturan Baru Pajak Perusahaan Batu Bara)

Adapun seluruh kategori pajak mengalami pertumbuhan tahunan (year on year) yang positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada PBB yaitu 297%, diikuti PPh migas yaitu 28,06%, dan PPh nonmigas 17,03%, atau 20,17% bila tanpa memperhitungan penerimaan dari tebusan program pengampunan pajak tahun lalu. Kemudian, PPN dan PPnBM 14,96%, dan terakhir pajak lainnya 10,04%.

Secara keseluruhan, penerimaan pajak tercatat tumbuh 17,64%, atau mencapai 19,3% bila tanpa memperhitungkan penerimaan dari program pengampunan pajak.

Di sisi lain, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat lebih tinggi dibanding pajak. Penerimaan telah mencapai Rp 144,1 triliun atau 74,3% dari target yang sebesar Rp 194,1 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 13,3% secara tahunan.

(Baca juga: Ratusan Investor Terima Insentif Pengurangan hingga Libur Pajak)

Dengan demikian, total penerimaan perpajakan (pajak serta kepabeanan dan cukai) sebesar Rp 1.160,7 triliun atau 71,7% dari target yakni Rp 1.1618,1 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 17% secara tahunan. Adapun Kementerian Keuangan memproyeksikan target perpajakan akan mencapai 95,7% tahun ini.

Meski begitu, realisasi penerimaan negara diproyeksikan bakal mencapai 100,4% dari target atau Rp 1.903,03 triliun, disokong oleh penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang diprediksi bisa mencapai 126,8% dari target atau Rp 349,16 triliun. Adapun per Oktober lalu, PNBP tercatat sebesar Rp 315,4 triliun.