Pendapatan petani mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan harga hasil produksi. Meski begitu, pendapatan petani tercatat nyaris setara dengan pengeluarannya. Ini menunjukkan daya beli petani masih relatif rendah, walaupun lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tukar petani (NTP) tercatat sebesar 103,17% pada September, naik 0,59% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 102,56%. NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP yang sedikit di atas 100% menunjukkan petani mengalami surplus pendapatan, meski tipis.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan NTP dipengaruhi oleh indeks harga hasil produksi pertanian yang mengalami kenaikan. Sebagai gambaran, per September lalu, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) di tingkat petani mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,4% dan 1,71% dibandingkan bulan sebelumnya.

(Baca juga: Harga Gabah Naik Lantaran Hasil Panen Berkurang)

Kenaikan NTP juga dipengaruhi oleh penurunan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. BPS mencatat pedesaan mengalami deflasi yang lebih besar dibandingkan perkotaan pada September lalu, yaitu sebesar 0,59%. Deflasi disebabkan penurunan indeks kelompok bahan makanan yang cukup besar.

Secara rinci, NTP tanaman pangan tercatat naik 2,33% menjadi 103,95% (surplus), NTP tanaman perkebunan rakyat naik 0,78% menjadi 97,22% (defisit), NTP hortikultura turun 0,08% menjadi 101,97% (surplus). Kemudian, NTP peternakan turun 1,42% menjadi 108,57% (surplus), sedangkan NTP perikanan naik 0,63% menjadi 114,16% (surplus).

(Baca juga: Jokowi Dorong Bentuk Korporasi Agar Petani Makin Sejahtera)

Adapun Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional tercatat mengalami penurunan 0,03% menjadi 112,05% (surplus). Penurunan NTUP terjadi karena adanya penurunan NTUP di dua subsektor, yaitu hortikultura dan peternakan. Sedangkan, subsektror tanaman pangan, perkebunan rakyat, dan perikanan mengalami kenaikan NTUP.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu, NTP dan NTUP tahun ini tercatat lebih tinggi yang menunjukkan daya beli petani sedikit lebih baik. Meskipun, NTP tercatat masih relatif rendah lantaran mendekati level 100% atau impas.

NTPJanFebMarAprMeiJunJulAgtSeptOktNovDes
2017100,91  100,3399,95100,01100,15100,53100,65101,60102,22102,78103,07103,06
2018102,92102,33101,94101,61101,99102,04101,66102,56103,17
NTUPJanFebMarAprMeiJunJulAgtSeptOktNovDes
2017110,24        109,62108,93108,61109,15109,59109,75110,61110,91111,26111,72112,40
2018112,67     112,11111,58111,03111,38111,51111,55112,08112,05

Sumber: BPS (Diolah)