Di dalam rapat tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund / IMF) - Bank Dunia pada Oktober 2018, Indonesia membuka peluang investasi senilai US$ 42,4 miliar. Terdapat 79 proyek dari 21 badan usaha milik negara (BUMN) yang akan ditawarkan.
"Peluang investasi sebesar US$ 42,2 miliar tetapi total proyek sebanyak US$ 86,1 miliar," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Sahala Lumban Gaol, di Jakarta, Senin (17/9). (Baca juga: BI Bahas Penguatan Rupiah dalam Rangkaian Pertemuan IMF-Bank Dunia)
Puluhan perusahaan pelat merah yang akan terlibat di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Jasa Marga (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menuturkan, pemerintah takkan membedakan investor dari negara-negara tertentu saja. Namun, tetap ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi calon penanam modal.
"Kriterianya ramah lingkungan dari hulu ke hilir, memakai lokal pekerjanya, dan ada teknologi transfer. Kalau comply, di situ diterima,” ujar dia.