Indonesia Buka Kesempatan Investasi 79 Proyek dalam Rapat IMF

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Pengerjaan persiapan perluasan apron sisi barat Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Kamis (3/5/2018). Kegiatan ini untuk menyambut penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
Penulis: Rizky Alika
17/9/2018, 15.48 WIB

Di dalam rapat tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund / IMF) - Bank Dunia pada Oktober 2018, Indonesia membuka peluang investasi senilai US$ 42,4 miliar. Terdapat 79 proyek dari 21 badan usaha milik negara (BUMN) yang akan ditawarkan.

"Peluang investasi sebesar US$ 42,2 miliar tetapi total proyek sebanyak US$ 86,1 miliar," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Sahala Lumban Gaol, di Jakarta, Senin (17/9). (Baca juga: BI Bahas Penguatan Rupiah dalam Rangkaian Pertemuan IMF-Bank Dunia

Puluhan perusahaan pelat merah yang akan terlibat di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Jasa Marga (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menuturkan, pemerintah takkan membedakan investor dari negara-negara tertentu saja. Namun, tetap ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi calon penanam modal.

"Kriterianya ramah lingkungan dari hulu ke hilir, memakai lokal pekerjanya, dan ada teknologi transfer. Kalau comply, di situ diterima,” ujar dia.

Sejumlah 79 proyek ini secara rinci dipaparkan dalam katalog yang akan dibagikan pada rangkaian rapat tahunan IMF - Bank Dunia. Guna membahas proyek-proyek ini akan dilakukan pertemuan khusus. “Nanti juga ada panel diskusi di bidang tol dan energi,” tutur Luhut.