Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan pelemahan pasar saham domestik disebabkan oleh ketidakpastian global yang membuat investor beralih ke pasar obligasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 2,81% ke level 5.909 pada perdagangan Kamis (26/4). Level penutupan tersebut merupakan yang terendah sejak awal Oktober 2017.
"Satu hal yang paling menarik secara tahunan (year on year), asing keluar US$ 7 miliar (dari pasar saham) tetapi masuk US$ 8,5 miliar ke pasar obligasi," kata Tito di Gedung BEI, Kamis (26/4) (Baca juga: IHSG Longsor, 10 Saham Ini Paling Banyak Dilepas Asing)
Menurut dia, masuknya dana asing ke pasar obligasi ini, menandakan dana asing masih ada di Indonesia. Hal ini dinilainya tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bagus. "Pertumbuhan kita dibandingkan negara ASEAN masih bagus. Saya anggap kita percaya diri. Artinya, ada harta karun di sini," kata Tito.
Meski IHSG anjlok, ia mengatakan masih ada kabar baik yang menyelimuti pasar modal, di antaranya laba bersih seluruh emiten pada Maret 2018 mencapai Rp 37,85 triliun atau tumbuh 21,15% secara tahunan. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan laba pada Maret 2017 yang sebesar 20%.
Ia menambahkan, aktivitas pasar juga masih bagus terlihat dari jumlah investor yang mencapai 40 ribu dengan frekuensi perdagangan sebanyak 386 ribu aktivitas dan jumlah saham aktif mencapai 85%. "Dividend yield growth (pertumbuhan dividen per saham) naik 3%, highest (tertinggi) dalam 3 tahun terakhir," kata Tito.
(Baca juga: BI Tak Ragu Naikkan Bunga Acuan Jika Kurs Rupiah Bahayakan Stabilitas)
Adapun penyebab utama anjloknya IHSG pada Kamis (26/4) berasal dari saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang terkoreksi 5,24% ke level 6.775. Volume transaksi saham emiten berkode BMRI ini mencapai 181 juta lembar dengan nilai mencapai Rp 1,2 triliun.
Kemudian, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang sahamnya terkoreksi 5,14% ke level 3.140. Disusul, oleh saham PT Telkom (Persero) Tbk yang turun 3,44% ke level 3.650.
Selain IHSG, beberapa indeks utama di bursa saham Asia juga terkoreksi. Hang Seng Index (Hong Kong) terkoreksi 1,06% 30.007, Shanghai Composite Index (Shanghai) turun 1,38% menjadi 3.075 poin. Di sisi lain, Nikkei 225 Index (Tokyo) menguat 0,47% menjadi 22.319 dan Strait Times Index (Singapura) menguat 0,06% menjadi 3.570.