Presiden Joko Widodo membuka peluang kenaikan dana bantuan sosial pada Program Keluarga Harapan menjadi Rp 2 juta per keluarga penerima manfaat pada tahun depan. Saat ini jumlah uang yang didapat sebesar Rp 1,89 juta per tahun atau sama dengan tahun 2017 lalu.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat membagikan Kartu Indonesia Pintar dan PKH di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (15/1). Namun dirinya mensyaratkan kenaikan ini dapat dilakukan apabila ada kenaikan anggaran.
"Kalau ada anggarannya bisa saja jadi Rp 2 juta," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretaris Kabinet. (Baca juga: Harga Beras Mahal, Pemerintah Perluas Jangkauan Operasi Pasar)
Dalam kesempatan tersebut Jokowi membagikan PKH dalam bentuk 1.000 paket sembako serta 1.784 Kartu Indonesia Pintar (KIP). Riniannya, 699 KIP untuk pelajar SD, 458 paket untuk pelajar SMP, 200 paket SMA, 301 untuk siswa SMK, dan 26 penerima pada program Kejar Paket B dan C.
Jokowi kembali mengingatkan uang yang diterima penerima PKH digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau pendidikan, tidak boleh digunakan untuk membeli rokok atau pulsa. "Mau beli (pulsa) Rp 25 ribu juga tidak boleh, kalau tidak kartu ini dicabut," kata Jokowi.
Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan total bantuan pemerintah dalam KIP ke Provinsi Jawa Tengah mencapai Rp 1,3 triliun dengan jumlah 2.591.741 siswa. Khusus kabupaten Pekalongan, jumlahnya mencapai Rp 31 miliar atau setara dengan 64.934 siswa.
(Baca juga: Stok Bulog Menipis, Harga Beras Diprediksi Bakal Naik Hingga Maret)
Sedangkan alokasj anggaran PKH di seluruh Jateng mencapai Rp 1,8 triliun untuk 953.573 keluarga penerima manfaat, "Untuk Kabupaten Pekalongan ada 21 ribu PKH dengan bantuan Rp 40 miliar," ujarnya.