Menko Darmin Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Nyaris 5,2%

Katadata
Pengunjung berbelanja di Matahari Departemen Store, Pasar Baru, Jakarta, Jumat (11/04).
6/10/2017, 14.16 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III bisa mendekati 5,2%, atau lebih baik dari dua kuartal sebelumnya yang sebesar 5,01%.

Darmin mengatakan pertumbuhan ekonomi yang membaik di antaranya disokong oleh konsumsi rumah tangga yang meningkat. Pada kuartal sebelumnya, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95%. "Daya beli pada kuartal III lebih baik dibanding kuartal II," kata dia usai rapat di Bank Indonesia (BI), Jumat (6/10). (Baca juga: Lemahnya Konsumsi Domestik Indonesia Membingungkan Bank Dunia)

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga disokong oleh investasi yang tumbuh lebih tinggi dan kinerja ekspor yang membaik. Adapun perbaikan kinerja ekspor seiring dengan tren kenaikan harga komoditas Sumber Daya Alam (SDA), seperti batu bara.

Sebelumnya, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dodi Budi Waluyo mengatakan, secara umum, prospek ekspor untuk tumbuh lebih baik terbuka lebar karena perdagangan dunia yang masih tumbuh cukup kuat.

"Perdagangan dunia masih tumbuh 3,9%, jadi dari sisi demand (permintaan) dan harga komoditas terbuka (prospek) positif," kata dia. (Baca juga: Sri Mulyani Khawatir Konflik di Semenanjung Korea Ganggu Ekonomi Asia)

Di sisi lain, sejumlah ekonom memberikan prediksi yang lebih pesimistis. Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III hanya 5,1%. Itu pun faktor pendorongnya adalah belanja pemerintah.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual bahkan lebih pesimis lagi. Ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III hanya 5-5,05% Faktor pendorongnya, ekspor seiring peningkatan beberapa harga komoditas meningkat.

Adapun sepanjang tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Artinya, dengan pertumbuhan yang hanya 5,01% di dua kuartal pertama tahun ini, pemerintah sebetulnya membutuhkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3-5,4% pada dua kuartal terakhir tahun ini.