Bonus Demografi Jadi Alasan Program Peningkatan Kualitas SDM

ANTARA FOTO/R Rekotomo
Penulis: Miftah Ardhian
22/5/2017, 18.23 WIB

Pemerintah terus mematangkan konsep program vokasional untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Bonus demografi dengan jumlah angkatan kerja Indonesia yang melimpah, menjadi alasan pemerintah membuat program pendidikan vokasi ini.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan program vokasional ini akan masuk dalam program prioritas pemerintah tahun depan. Pemerintah akan melakukan pendekatan dua arah. (Baca: Industri Kekurangan 100 Ribu Pekerja Terampil Tiap Tahun)

Pertama, terkait dengan infrastruktur, seperti penambahan jumlah sekolah, ruang kelas, dan peningkatan kualitas peralatan praktek pendukung. Kedua, perbaikan kurikulum dengan melibatkan pihak pengusaha swasta memberikan pelatihan dan perbaikan kualitas guru.

"Kami ingin dorong vokasi menjadi pilhan, bukan karena terpaksa. Jadi, kami perbaiki dulu kualitas sekolah dan gurunya," ujar Bambang, saat ditemui di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Senin (22/5).

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Subandi mengatakan program pendidikan vokasi ini ditujukan agar kualitas lulusannya bisa sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri ke depan. Untuk itu, perbaikan kualitas guru dan fasilitas penunjang dibutuhkan untuk memberikan keahlian tertentu kepada para pelajar.

"Kalu di SMK, misalnya ada ruang praktek, workshop. Kalau uji lab sekolah mesin, ya ada ruang praktek bongkar pasang mesin," ujarnya. (Baca: Pemerintah Kaji Tax Allowance untuk Industri Pendukung Program Vokasi)

Halaman: