Fitch Berpeluang Besar Kerek Lagi Peringkat Kredit Indonesia

Arief Kamaludin|KATADATA
23/3/2017, 19.14 WIB

Fitch Ratings melihat peluang Indonesia mendapatkan kenaikan peringkat kredit (Sovereign Credit Rating) terbuka lebar. Sebab, lembaga pemeringkat internasional tersebut menilai pemerintah telah menjaga stabilitas makroekonomi dengan baik dan bekerja keras memperbaiki iklim investasi melalui reformasi struktural.

Outlook 2017 ini positif, peluang upgrade (naik) lebih besar daripada downgrade (turun), tapi kami lihat apakah ekonomi akan menjadi lebih resilience (berdaya tahan) dari tekanan eksternal,” kata Direktur Asia-Pasifik Fitch Ratings Thomas Rookmaaker di Jakarta, Kamis (23/3).

Menurut dia, sejauh ini beberapa upaya reformasi belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan. Alasannya, reformasi berjalan bertahap, dan butuh waktu serta penyesuaian. Namun, ia menekankan, upaya reformasi yang dilakukan pemerintah sangat penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

“Sejumlah reformasi sangat penting menstimulasi investasi dan pertumbuhan,” katanya. Adapun, reformasi yang dinilai cukup memberikan dampak positif terjadi di sektor moneter dan riil. (Baca juga: Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Penuhi Syarat Kenaikan Peringkat dari S&P)

Menurut dia, kebijakan nilai tukar yang ditempuh Bank Indonesia (BI) efektif meredam gejolak di pasar keuangan. Di sisi lain, 15 paket stimulus ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dipandang menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

Sejauh ini, dua lembaga pemeringkat internasional, yaitu Fitch Ratings dan Moody’s Investors Service, telah memberikan peringkat layak investasi atau investment grade dengan prospek positif untuk Indonesia. Prospek positif menunjukkan peluang kenaikan peringkat lebih lanjut.

Adapun, peringkat layak investasi menjadi penting sebab menunjukkan risiko gagal bayar (default) utang pemerintah atau perusahaan relatif rendah. Dengan begitu, investor makin percaya menempatkan dananya dalam instrumen keuangan dan investasi berjangka panjang. 

Fitch dan lembaga pemeringkat lainnya melakukan evaluasi terhadap kondisi ekonomi dan politik sebagai dasar penentuan peringkat suatu negara. Hingga kini, hanya Standard &Poor’s (S&P) yang belum memberikan peringkat layak investasi. (Baca juga: Darmin: S&P Terlambat 6 Tahun Naikkan Peringkat Indonesia)

Sebelumnya, Ekonom Bank Central Asia David Sumual juga melihat peluang Fitch dan Moody’s menaikkan lagi peringkat Indonesia. Maka itu, ia pun yakin, S&P akan menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi pada Mei mendatang.

“Moody’s dan Fitch sudah memberikan prospek positif, artinya dalam enam bulan, mereka bisa naikkan (lagi), S&P bisa ketinggalan dua notch. Kalau begitu (tidak naikkan), mereka (S&P) bisa dianggap tidak kredibel,” ujar David, beberapa waktu lalu.