Tahun Depan, Realisasi Investasi Luar Jawa Hampir Menyamai Jawa

Arief Kamaludin|KATADATA
Kepala BKPM Franky Sibarani berpidato saat peluncuran program "Investasi Padat Karya Untuk Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia" di Balaraja Barat, Tangerang, Senin (5/10).
Penulis: Yura Syahrul
22/12/2015, 12.44 WIB

KATADATA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan realisasi investasi di luar Pulau Jawa bakal terus meningkat pada tahun depan. Realisasi investasi di luar Jawa pada tahun depan ditargetkan mencapai Rp 292,2 triliun atau naik 18 persen dari proyeksi tahun ini yang sebesar Rp 246,2 triliun. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk pemerataan pembangunan ke seluruh pelosok daerah.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan kenaikan realisasi investasi di luar Jawa menunjukkan sebuah tren yang positif dan perlu terus ditingkatkan. Sebagai perbandingan dengan mengacu data BKPM, realisasi investasi di luar Jawa periode Januari-September 2015 mencapai Rp 180,7 triliun. Jumlahnya melonjak 21 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Franky mengakui, hingga kini investasi di Pulau Jawa masih mendominasi. Tapi investasi luar Jawa akan terus dipacu untuk mendorong pemerataan distribusi pembangunan. Lihat saja, kontribusi realisasi investasi di luar Jawa terhadap total investasi menunjukkan tren peningkatan dalam dua tahun terakhir.

Sebagai gambaran, realisasi investasi di Pulau Jawa pada 2014 mencapai Rp 263,3 triliun atau 56,9 persen dari total investasi. Sedangkan realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 199,8 triliun atau 43,1 persen dari total investasi. Tahun ini, selama periode Januari-September, kontribusi investasi di  luar Jawa sudah mencapai 45,2 persen.

“Karena itu kami optimistis pada tahun 2016 capaian investasi luar Jawa dapat semakin ditingkatkan,” kata Franky dalam siaran pers BKPM, Selasa (22/12). Tahun depan, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 594,8 triliun. Rinciannya, investasi yang berlokasi di Pulau Jawa sebesar Rp 302,6 triliun atau setara dengan 50,9 persen. Sedangkan investasi di luar Jawa sebesar Rp 292,2 triliun atau 49,1 persen. Artinya, realisasi investasi di luar Jawa pada tahun depan sudah hampir menyamai investasi di Pulau Jawa.

Menurut Franky, beberapa proyek investasi di luar Jawa merupakan sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur, industri smelter (pengolahan produk tambang), pertanian dan perkebunan. Sedangkan untuk investasi di Jawa lebih didominasi sektor manufaktur, industri, jasa dan perdagangan.

Data rencana investasi yang dimiliki oleh BKPM juga semakin menguatkan optimisme terhadap kenaikan capaian distribusi realisasi investasi. Dari jumlah izin prinsip yang dikeluarkan yang menggambarkan rencana investasi, pada tahun 2014 tercatat Rp 586,4 triliun berada di Jawa. Sedangkan di luar Pulau Jawa Rp 711,7 triliun atau 54,8 persen dari total rencana investasi. “Kami akan berusaha keras agar rencana investasi yang telah masuk dapat segera direalisasikan,” imbuhnya.

Sekadar informasi, realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp 400 triliun. Jumlahnya meningkat 16,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 342 triliun. Nilai realisasi investasi tersebut sudah mencapai 77 persen dari target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 519,5 triliun.

Reporter: Redaksi