KATADATA - Becermin dari pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015, pemerintah dan Bank Indonesia kini bersikap lebih realistis. Otoritas moneter dan otoritas fiskal ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun nanti masih di bawah 5 persen. Perkiraan ini lebih rendah dari proyeksi pemerintah dan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya 4,8 persen. Ini lebih rendah dari taksiran yang dibuatnya beberapa bulan lalu, yaitu berkisar 5 persen hingga 5,2 persen. Perkiraan tersebut berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV nanti sekitar 4,9 persen sampai 5 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III tahun ini (year to date) sebesar 4,71 persen. “Full year kami perkirakan 4,8 persen,” katanya seusai melantik pejabat eselon II di kantornya, Jakarta, Jumat (6/11).
Dalam APBN Perubahan 2015 yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bulan Januari lalu, target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen. Namun, saat menyampaikan Rancangan APBN 2016 ke DPR akhir Mei lalu, Bambang mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi 5,4 persen. Awal Juli lalu, angkanya kembali diturunkan menjadi 5,2 persen.
(Baca: Darmin Pesimistis Target Pertumbuhan Ekonomi Tercapai)
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pesimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal mencapai target.“Kayaknya susah dan tidak sampai (5 persen),” imbuhnya, Kamis (5/11). Taksirannya, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 cuma sekitar 4,8 persen.
Di tempat terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini berada pada kisaran 4,7 persen sampai 5,1 persen. Namun, realisasinya kemungkinan bergerak ke batas bawah. “Kisarannya (pertumbuhan ekonomi) 4,7 persen-5,1 persen, mungkin (jadinya) menengah ke bawah untuk rata-rata satu tahun,” katanya.
Perkiraan tersebut mengacu pada pencapaian hingga kuartal III-2015. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, ekonomi pada kuartal III-2015 secara tahunan (year on year) tumbuh 4,73 persen. Angkanya meningkat dibandingkan kuartal I dan II, yang tumbuh masing-masing 4,72 persen dan 4,67 persen. Namun, itu lebih rendah dari perkiraan BI sebelumnya, yaitu 4,85 persen.
Menurut Agus, pencapaian itu di bawah perkiraan BI karena pertumbuhan ekonomi cuma ditopang oleh pengeluaran pemerintah dan konsumsi domestik. Sedangkan ekspor Indonesia masih melempem seiring penurunan harga komoditas. “Indeks harga komoditi ekspor Indonesia diperkirakan cuma terkoreksi 11 persen, tapi berdasarkan informasi terakhir koreksinya mencapai 16 persen,” katanya.
Meski begitu, dia menilai, ekonomi Indonesia sudah mulai menggeliat kalau melihat pertumbuhan ekonomi kuartal II ke kuartal III meningkat dari 4,67 persen ke 4,73 persen. Pada kuartal IV ini, Agus berharap pengeluaran pemerintah bakal lebih besar lagi dan perusahaan swasta mulai berinvestasi Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi bakal lebih tinggi lagi dari kuartal III lalu.