KATADATA - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menepis kabar adanya rencana Presiden Joko Widodo untuk melakukan perombakan (reshuffle) jilid II Kabinet Kerja. Hingga saat ini juga tidak ada pembicaraan mengenai rencana tersebut.
"Sampai saat ini tidak ada pembicaraan mengenai itu. Tidak ada," kata Teten kepada Katadata saat mendampingi Presiden Jokowi menghadiri acara peluncuran program investasi padat karya untuk menciptakan lapangan kerja di pabrik PT Adis Dimension Footwear, Balaraja, Banten, Senin (5/10).
Seperti diberitakan Katadata, Jumat pekan lalu (2/10), Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet jilid II pada bulan Oktober ini. Perombakan kabinet ini bersamaan momen satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi.
Sumber Katadata di lingkungan Istana Presiden menyatakan, reshuffle itu akan menjadi pintu masuknya kader Partai Amanat Nasional (PAN) dalam jajaran menteri Kabinet Kerja. Selain itu, untuk mengoptimalkan kinerja menteri dan jajaran kabinet secara keseluruhan.
(Baca: Jokowi Segera Reshuffle Kabinet Jilid II, PAN Dapat Kursi Menteri)
Namun, Sekretaris Jenderal PAN Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno enggan menanggapi kabar reshuffle kabinet dan peluang PAN mendapatkan kursi menteri. “Kami belum mendengar rencana tersebut,” kata bekas Direktur Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk ini. Ia juga tidak mau berandai-andai terhadap peluang masuknya kader PAN ke kabinet Jokowi. “Keputusan strategis seperti masuk kabinet, merupakan kewenangan Ketua Umum (PAN) untuk memutuskannya.”
Peluang PAN masuk ke kabinet terbuka setelah partai berlambang matahari terbit ini menyatakan bergabung dengan pemerintahan Jokowi. “PAN sepakat dan bulat menyatakan bergabung. Kalau sebelumnya kami mendukung pemerintah, kini PAN bergabung untuk menyukseskan program pemerintah,” kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan seusai bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, 2 September lalu. Dalam pertemuan tersebut, Ketua MPR ini didampingi oleh Eddy Soeparno, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Soetrisno Bachir, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Spekulasi perombakan kabinet semakin merebak setelah Jokowi menyemprot sejumlah menteri dalam rapat terbatas bidang ekonomi di Istana Negara, Jakarta, Selasa pekan lalu (29/9). Presiden marah lantaran instruksinya mengenai pemangkasan prosedur investasi belum dijalankan kementerian terkait. Akibatnya, investor masih kesulitan menanamkan modalnya di Indonesia.
“Saya minta di bawah koordinasi Menteri Koordinator Perekonomian segera membuat langkah terobosan yang cepat dalam mengatasi beberapa kendala, terutama perizinan investasi,” katanya. Rapat itu dihadiri oleh Menko Ekonomi Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Marwan Jafar, dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong.