KATADATA ? Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan percepatan lelang sebanyak 660 paket proyek pada September. Total nilai proyek tersebut sebesar Rp 11,1 triliun yang dialokasikan dalam APBN 2016.
Proyek-proyek yang dilelang tersebut berasal dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga sebanyak 305 paket senilai Rp 9,32 triliun. Kemudian di Ditjen Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp 1,78 triliun untuk 355 paket proyek.
Direktur Jenderal Bina Marga Hediyanto Husaini mengatakan, lelang dini tersebut merupakan upaya kementerian agar penyerapan anggaran tahun depan bisa maksimal. ?Sehingga mulai Januari itu sudah masuk kontrak dan pengerjaan,? katanya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (30/9).
Pada Agustus lalu, Ditjen Bina Marga juga telah melakukan percepatan lelang sebanyak 61 paket proyek senilai Rp 3,71 triliun. Alhasil selama Agustus-September, Ditjen Bina Marga sudah melelang senilai Rp 13 triliun sebanyak 366 paket proyek.
Dalam RAPBN 2015, Bina Marga mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 46 triliun dalam. Ditjen Bina Marga menargetkan hingga Desember 2015 nanti, bisa melelang proyek senilai Rp 28,3 triliun. Sedangkan anggaran sebesar Rp 17,6 triliun merupakan alokasi anggaran yang tidak diperhitungkan untuk dilelangkan.
?Kami harap Oktober mendatang kami juga bisa menambah lelang dini sebesar Rp 8,5 triliun,? kata Hediyanto. (Baca: Sisa Anggaran Kementerian PUPR Diusulkan untuk Cicilan Rumah)
Dirjen SDA Mudjiadi mengatakan, pihaknya melelang dini sebanyak 355 paket pekerjaan senilai Rp 1,78 triliun pada September ini. Dari 355 paket tersebut, sebanyak 134 paket konstruksi dan 221 paket jasa konsultansi.
?Target kami sampai dengan bukan Desember mencapai Rp 10,8 triliun dan terdiri dari 2.103 paket,? ujar Mudjiadi.
Ditjen SDA dalam RAPBN 2016 mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 29,7 triliun. Dari alokasi itu, belanja modal untuk kegiatan konstruksi mencapai Rp 22,5 triliun. Mudjiadi menjelaskan ada tiga bendungan yang masuk dalam terget paket lelang dini hingga Desember mendatang.
?Ketiganya adalah Waduk Leuwikeris (Jawa Barat), Waduk Kuil (Sulawesi Utara), dan Waduk Rukoh (Aceh) senilai Rp 2,75 triliun,? kata Mudjiadi.
Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar mengatakan, pihaknya akan terus mengawal proses lelang dini ini terutama dalam mengawasi pekerjaan lelang yang ada di lapangan. ?Akan kami sampaikan dan memberikan warning kalau ada petugas (lelang) di lapangan yang tidak sesuai,? kata Rildo.