KATADATA ? Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diprediksi hanya tumbuh 5 persen tahun ini. Penyebabnya, perekonomian yang diperkirakan masih akan melambat dan depresiasi nilai tukar rupiah.
"(Pertumbuhan konsumsi rumah tangga) 5,01-5,1 persen lah," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pekan lalu.
Rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini akan membuat target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,7 persen, tidak akan tercapai. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,4 persen.
Untuk menggenjot pertumbuhan konsumsi tahun ini, pemerintah menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dari Rp 24,3 juta menjadi Rp 36 juta. Selain itu, barang elektronik, furnitur mebel, dan asesoris juga rencananya tidak akan dikenakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
Ekonom Standar Chartered Erick Sugandi juga memperkirakan konsumsi rumah tangga hanya akan tumbuh 5 persen. Lambatnya perekonomian membuat adanya penurunan daya beli masyarakat. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga membuat harga barang meningkat.
"Faktor yang harus diwaspadai adalah kenaikan suku bunga di AS, yang kami perkirakan mulai terjadi pada September 2015," kata dia.
Ekonom Bank Permata Joshua Pardede menambahkan, tekanan inflasi karena penyesuaian harga oleh pemerintah (administered price) juga masih akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Di sisi lain rendahnya penyerapan belanja pemerintah akan tambah menekan daya beli. Ini sudah bisa terlihat dari penjualan mobil dan sepeda motor pada Kuartal I yang turun 16 persen dan 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II diperkirakan tumbuh stagnan 5 persen ? 5,1 persen, di tengah meningkatnya tekanan inflasi pada kuartal II ini," ujar dia.
Konsumsi rumah tangga merupakan komponen terbesar pertumbuhan ekonomi. Badan Pusat Statistik mencatat pada kuartal I tahun ini porsi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 56,12 persen. Sementara porsi investasi hanya 32,7 persen dan belanja pemerintah sebesar 6,55 persen
Pada kuartal I-2015, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 5,01 persen, turun dibandingkan kuartal I-2014 sebesar 5,14 persen. Pertumbuhan ekonomi pun ikut melambat, hanya 4,71 persen, lebih rendah dari kuartal I tahun lalu sebesar 5,14 persen