Bangun Bendungan, Pemerintah Pertimbangkan Suntik Modal BUMN

KATADATA
Peresmian pembangunan bendungan Keureuto, Aceh
Penulis: Safrezi Fitra
6/5/2015, 11.58 WIB

KATADATA ? Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menyuntikkan modal bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan membangun waduk dan pembangkit listrik tenaga air. Suntikkan modal ini berupa Penyertaan Modal Negara (PMN).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ari Setiadi Murwanto mengatakan tidak semua proyek bendungan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan diminati perusahaan. Suntikan modal ini untuk mengantisipasi nilai keekonomian proyek waduk atau bendungan yang dinilai kurang.

Ari menyebut beberapa BUMN seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebenarnya mampu secara finansial untuk menggarap proyek bendungan. Namun, dia meragukan apakah BUMN tersebut memiliki kemauan untuk membangun waduk dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

"Bisa kita lakukan dengan PMN ataupun tidak. Karena seperti Wika itu mampu, tapi tidak tahu mau atau tidak menggarap proyeknya," kata Ari saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (5/5).

Kajian untuk memberikan PMN kepada BUMN untuk membangun waduk, didasarkan pada besaran proyek dan juga potensi daya listrik yang dihasilkan. Selain PMN, dukungan dana tunai (Viability Gap Fund/VGF) juga merupakan salah satu opsi yang bisa diberikan oleh pemerintah.

Sebelumnya, Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S. Priatna meminta agar BUMN mau membangun proyek bendungan. Agar BUMN tersebut bisa mendapat keuntungan, setiap waduk dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

?Ini juga salah satu cara untuk menyiasati proyek bendungan yang selama ini nilai keekonomiannya kurang,? kata Dedy.

Tahun ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 13 bendungan baru dengan total kapasitas 894,2 juta meter kubik. Total biaya konstruksinya mencapai Rp 11,7 triliun.

Bendungan ini akan memberikan manfaat bagi 63.471 hektare lahan irigasi, dan bisa mereduksi banjir hingga 2.712 meter kubik air per detik. Agar bisa menghasilkan keuntungan, pada bendungan tersebut akan dibangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 27,93 megawatt. 

Reporter: Ameidyo Daud Nasution