KATADATA ? Pemerintah mendaftar terdapat 10 pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral akan beroperasi pada akhir tahun ini.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar mengatakan, sebelumnya memang hanya ada tujuh smelter yang akan beroperasi pada akhir 2015 ini. Namun, tiga perusahaan lagi menyatakan smelter miliknya juga akan beroperasi pada tahun ini. "Smelter mineral tambah tiga lagi yang operasi tahun ini. Ketiganya mulai operasi pada kuartal empat nanti," kata dia seperti dikutip Investor Daily, Kamis (23/4).
Menurut dia, ketiga perusahaan itu adalah PT Asia Mining Minerals, PT Mapan, dan PT Pernik. Ketiganya membangun smelter yang memproduksi nikel pig iron (NPI) dengan kapasitas di bawah 50 ribu ton per tahun.
Untuk tujuh smelter lain, ungkap Sukhyar, enam unit merupakan proyek baru dan satu unit proyek ekspansi smelter itu bervariasi antara lain nikel pig iron, ferronikel dan nikel murni.
Keenam smelter itu yakni PT Sambas Mineral Mining yang akan memproduksi ferronikel 12.000 ton pre tahun dengan investasi mencapai US$ 10 juta. PT Macika Mineral Industri berkapasitas 53.680 ton ferronikel per tahun senilai US$ 61 juta. PT Karya Tama Konawe Utara yang menghasilkan 50 ribu ton nikel pig iron dengan investasi US$ 45 juta, dan PT Bintang Delapan yang memproduksi 300.000 ton nikel pig iron senilai US$ 53 juta.
Selanjutnya, PT Fajar Bakti Lintas Nusantara yang memproduksi 50.000 ton ferronikel dengan investasi US$ 18 juta dan PT Gebe Central Nikel yang memproduksi pure nikel 6.000 ton per tahun dengan investasi US$ 150 juta. Sedangkan perluasan pabrik dilakukan oleh PT Antam Tbk yang akan memproduksi ferronikel 28.000 Tni. "Sehingga sampai akhir tahun nanti akan ada 10 smelter beroperasi di Indonesia," kata Sukhyar.