KATADATA ? PT Indocement Tunggal Prakasa mengaku mendukung rencana pemerintah untuk membatasi investasi pabrik semen di dalam negeri. Hal ini dinilai bisa menyehatkan industri semen nasional.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya menyambut baik rencana tersebut, karena akan berdampak positif bagi industri semen di Indonesia. Apalagi di tengah kondisi industri semen yang mengalami surplus produksi saat ini.
"Saya melihat itu efek positif untuk semen industri nasinonal kalau over supply (kelebihan produksi) terlalu banyak, membuat industri semen menjadi tidak sehat. Kalau new player (pemain baru) datang, akan membuat over supply bertambah," kata dia di Hotel Shangrilla, Jakarta, Rabu (11/2).
Menurut dia, kapasitas produksi dari industri semen saat ini sudah lebih besar dari konsumsi dalam negeri. Ini terjadi sejalan dengan peningkatan investasi industri semen dalam beberapa tahun terakhir. Tahun ini saja, diperkirakan akan ada surplus semen sekitar 6 sampai 8 juta ton dan 2016 akan ada surplus 10 juta ton.
Tahun ini perseroan memperkirakan konsumsi semen nasional mencapai 64,3 juta ton, meningkat 6 persen dari realisasi konsumsi tahun lalu sebesar 60,2 juta ton. Sementara Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan kapasitas produksi terpasang industri semen tahun ini akan mencapai 82 juta ton, meningkat tahun lalu sebesar 71 juta ton.
Indocement sendiri menargetkan target pertumbuhan volume penjualan sebesar 5 sampai 6 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya hanya hanya sekitar 3,4 persen. Tahun ini dan tahun depan, perseroan menargetkan kapasitas produksinya bisa bertambah menjadi 25 juta ton, dari 20,6 juta ton tahun lalu. Penambahan kapasitas ini merupakan hasil investasi yang dikeluarkan sebelumnya.
Alasan peningkatan target tersebut menurut dia karena pemerintah saat ini memfokuskan pembangunan infrastruktur. Ini diharapkan akan berdampak besar pada permintaan semen. Tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 4 triliun ? Rp 5 triliun.
Senada dengan Indocement, PT Holcim Indonesia Tbk. juga terlihat tidak begitu khawatir dengan rencana pemerintah, terkait pembatasan investasi. Sekretaris Perusahaan PT Holcim Rusli Setiawan meyakini bahwa kapasitas produksi semen saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.