Chatib Basri "Blak-blakan" Soal BBM dan Krisis Ekonomi

KATADATA | Agung Samosir
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, Indonesia berada dalam situasi krisis pada 2013.
27/11/2014, 12.08 WIB

KATADATA ? Mantan Menteri Keuangan M. Chatib Basri blak-blakan menceritakan kondisi perekonomian Indonesia pada awal 2014. Menurutnya, secara fundamental ekonomi Indonesia tidak begitu kuat.

Bahkan Indonesia, pada saat itu sudah memasuki situasi krisis akibat pelemahan ekonomi global yang berlangsung sejak pertengahan 2013. Arus modal masuk yang biasanya kencang pun berkurang karena investor mulai mengalihkan investasi portofolionya ke negara lain, terutama Amerika Serikat yang perekonomiannya sudah mulai pulih.

Kurs rupiah pun melemah hingga di atas 20 persen menembus level Rp 12.200 per dolar Amerika Serikat (AS), terendah dalam lima tahun terakhir. Akibatnya, Indonesia menghadapi tiga defisit, yakni defisit neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan, serta defisit anggaran.

?Sebagai Menteri Keuangan saya tidak bisa terus terang (bercerita tentang kondisi krisis) pada saat itu. Berbeda dengan sekarang,? ujar Chatib saat menjadi pembicara dalam acara ?DBS Asian Insight Seminar? yang didukung Katadata di Jakarta, Selasa (25/11).

Menghadapi situasi ini, satu-satunya pilihan yang tersedia bagi pemerintah pada waktu itu adalah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dia pun telah menyarankan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar pemerintah segera menaikkan harga BBM. Namun, presiden menolak sarannya tersebut.

Halaman:
Reporter: Petrus Lelyemin