KATADATA ? Proses penyelesaian utang PT Merpati Nusantara Airlines menemui jalan buntu. Aset aset yang selama ini bisa dijual untuk memperkecil kerugian, ternyata tetap tidak bisa dilakukan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan pihaknya terus mencoba segala cara untuk menyelesaikan utang Merpati. Padahal utang Merpati yang mencapai Rp 15 triliun itu bisa cukup untuk mendirikan tiga maskapai penerbangan yang serupa dengan Merpati.
"Boleh dikata buntu, intinya tanggungan Merpati yang besarnya mencapai Rp 15 triliun itu apa bisa diselesaikan?" ujarnya di Jakarta, Kamis (18/9).
(Baca: Kemenkeu Kaji Opsi Restrukturisasi Utang Merpati)
Sebenarnya, kata Dahlan, awalnya ada harapan untuk memperkecil utang Merpati melalui anak usahanya Merpati Maintenance Facility (MMF). Namun hal itu juga tidak bisa dilakukan, karena seluruh dokumen aset milik MMF sudah dijadikan agunan oleh manajemen Merpati.
Penjualan asset lain seperti pesawat juga tidak bisa dilakukan, karena asset tersebut juga sudah dijadikan agunan. Sehingga harapan untuk memperoleh tambahan dari penjualan aset yang hanya mencapai Rp 200 miliar pun tidak ada yang bisa dilakukan.
Sementara rencana lain yang sudah disiapkan untuk memperkecil kerugian, adalah dengan pemutihan kerugian atau kuasi reorganisasi senilai Rp 7,2 triliun. Tapi hal ini juga tetap tidak bisa dilakukan, karena sejak 2012, sudah tidak boleh lagi melakukan kuasi reorganisasi.
?Balai Pustaka dulu punya masalah kecil Rp 20 miliar dan saya minta untuk melakukan kuasi reorganisasi. Setelah diteliti dasar hukumnya, akhirnya tahun 2012 tidak boleh lagi ada kuasi reorganisasi," kata Dahlan.
Dahlan juga menolak pembayaran gaji karyawan Merpati selama delapan bulan, yang nilainya mencapai Rp 200 miliar, menggunakan uang negara. Dia beralasan maskapai pelat merah itu sudah terlalu sering memperoleh dana talangan dari negara.
"Jangan usulkan kepada saya, usulkan saja ke pihak lain misalnya DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), saya sudah mencoba usulkan itu tadi di rapat tapi tidak bisa," katanya.
(Baca: Selesaikan Gaji Karyawan Merpati, Dahlan Kirim Surat ke Menkeu)
Meskipun semua cara sudah dicoba dan ternyata tidak berhasil, Dahlan Mengatakan akan tetap mencari cara lain menyelesaikan utang Merpati ini. Dijadwalkan minggu depan akan dilaksanakan rapat pimpinan untuk membahas penyelesaian Utang Merpati.