BI Catat Aliran Modal Asing Kembali Masuk RI Rp 4,17 T pada Pekan Ini

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi. BI mencatat terjadi aliran modal asing masuk di pasar SBN sebesar Rp 7,21 triliun dan aliran modal asing keluar di pasar saham Rp 3,04 triliun pada pekan ini.
15/5/2020, 14.23 WIB

Bank Indonesia mencatat aliran modal asing kembali masuk ke Tanah Air sebesar Rp 4,17 triliun pada pekan ini. Adapun aliran modal asing terutama masuk lewat pasar Surat Berharga Negara.

"Berdasarkan data transaksi 11-14 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 4,17 triliun," tulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya, Jumat (15/5).

Secara rinci, terjadi inflow di pasar SBN sebesar Rp 7,21 triliun. Sementara, terjadi outflow di pasar saham sebesar Rp 3,04 triliun. Meski demikian, masih tercatat nett outflow sejak awal Januari hingga kemarin (14/5).

"Selama 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 166,68 triliun," katanya.

(Baca: Bank BUMN Gencar Terbitkan Surat Utang Valas untuk Perkuat Likuiditas)

Selain itu, premi risiko Indonesia mulai menurun. Tercatat, premi credit default swap Indonesia 5 tahun turun ke level 200,32 bps  per 14 Mei dari 204,05 bps per 8 Mei.

Di sisi lain, BI mencatat nilai tukar rupiah pagi ini masih melemah 10 poin di level Rp 14.850 per dolar AS. Sementara yield SBN 10 tahun menurun dari 7,83% menjadi 7,78%. Yield SBN ini masih cukup tinggi jika dibandingkan yield US Treasury Note 10 tahun yang sebesar 0,622%.

(Baca: Tumbuh Melambat, Utang Luar Negeri RI Kuartal I Tembus Rp 6.371 T)

Sebelumnya, BI mencatat aliran modal asing keluar dari Tanah Air sebesar Rp 6,95 triliun dalam tiga hari. Investor asing keluar dari Indonesia terutama dengan melepas surat berharga negara.

"Berdasarkan data transaksi 4-6 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 6,95 triliun," tulis BI dalam keterangan resminya, Jumat (8/5).

Secara perinci, aliran modal asing yang keluar  tersebut berasal dari pasar SBN sebesar Rp 6,11 triliun. Kemudian dari pasar saham Rp 840 miliar.

Reporter: Agatha Olivia Victoria