Hubungan AS-Tiongkok Memanas, Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Menguat

Arief Kamaludin (Katadata)
Nilai tukar rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya kompak menguat terhadap dolar AS. Penguatan ini didorong sentimen memanasnya hubungan AS-Tiongkok terkait UU keamanan nasional Hong Kong yang berpotensi melemahkan ekonomi AS.
Penulis: Happy Fajrian
29/5/2020, 09.48 WIB

Nilai tukar rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya pagi ini, Jumat (29/5), kompak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan mata uang Asia ini didorong oleh meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok terkait undang-undang (UU) keamanan nasional Hong Kong yang telah disetujui parlemen Negeri Panda.

Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa peningkatan ketegangan AS-Tiongkok menjadi sentimen negatif yang menekan turun harga aset-aset berisiko.

“Tapi di sisi lain, peningkatan ketegangan dengan Tiongkok nampaknya turut memicu pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang lainnya karena hubungan AS-Tiongkok yang memburuk bisa memicu pelemahan ekonomi AS,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, pagi ini.

Meski pagi ini menguat, dia menilai nilai tukar rupiah berpotensi melemah terseret pelemahan ekonomi AS imbas hubungan yang memburuk dengan Tiongkok. Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.650 – 14.780 per dolar AS.

(Baca: Hubungan AS-Tiongkok Kian Memanas, Rupiah Lesu ke 14.715 per Dolar AS)

“Pelemahannya mungkin tidak terlalu dalam karena dolar sebenarnya juga mendapatkan sentimen negatif dari ketegangan hubungan AS dan Tiongkok,” ujarnya.

Mengutip data Bloomberg, pagi ini rupiah dibuka pada posisi Rp 14.725 per dolar, atau melemah 10 poin dibandingkan posisi penutupan sebelumnya di Rp 14.715 per dolar. Namun pada pukul 09.15 WIB, rupiah berbalik menguat ke level Rp 14.705.

Halaman: