Dibuka Turun 0,27%, Rupiah Berpeluang Konsolidasi Jelang Rapat The Fed

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Rabu (10/6).
Editor: Ekarina
10/6/2020, 09.48 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,27% ke level Rp 13.927 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (10/6) pagi. Adapun kurs rupiah diprediksi akan berkonsolidasi di tengah penantian hasil rapat Bank Sentral AS (The Federal Reserve).

Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia melemah. Yen Jepang turun 0,03% bersama dengan dolar Hong Kong 0,01%, peso Filipina 0,15%, rupee India 0,09%, yuan Tiongkok 0,03%, dan ringgit Malaysia 0,01%.

Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,02% diikuti dolar Taiwan 0,1%, won Korea Selatan 0,06%, dan baht Thailand 0,08%.

(Baca: Rupiah Loyo ke 13.890 per Dolar AS Tertekan Ramalan Buruk Bank Dunia)

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah tampak sedang terkonsolidasi terhadap dolar selama dua hari terakhir. "Pergerakan ini mungkin akan kembali terjadi hari ini, apalagi pasar sedang menunggu hasil rapat moneter The Fed dini hari nanti," kata Tjendra kepada katadata.co.id, Rabu (10/6).

Lebih lanjut, The Fed kemungkinan tidak akan mengubah kebijakan suku bunga acuannya. Tetapi, masih akan tetap mendukung stimulus untuk memulihkan ekonomi.

Sebelumnya, Bank Sentral AS memutuskan untuk melebarkan program pinjaman, antara lain dengan memasukkan lebih banyak bisnis kecil untuk mendapatkan pinjaman.

(Baca: Rilis Data Ekonomi AS Kerek Rupiah ke Rp 13.872 per dolar AS)

Gubernur Fed Jerome Powell  mengungkapkan rencana pelebaran program pinjaman tersebut untuk mendukung pemulihan ekonomi AS, termasuk untuk sektor usaha kecil atau UMKM. 

Tjendra menyebut, secara teknikal rupiah berada masih dalam jalur penguatan selama ditutup di bawah Rp 14 ribu per dolar AS, dengan potensi ke area support Rp 13.700 per dolar AS hari ini.

Menurutnya, pasar masih merespon positif pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi Covid-19. "Namun di sisi lain pasar masih mewaspadai perkembangan penyebaran wabah dan potensi perang dagang AS dan Tiongkok," ujarnya.

Adapun pergerakkan nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir bisa dilihat dalam databoks berikut:

Reporter: Agatha Olivia Victoria