Rupiah Naik ke Rp 14.077 per Dolar Berkat Masuknya Aliran Modal Asing

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis terbantu masuknya aliran modal asing.
Editor: Ekarina
18/6/2020, 18.00 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, (18/6) menguat 0,04% ke level Rp 14.077 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan nilai tukar terbantu oleh sentimen dalam negeri, berupa masuknya aliran modal asing dalam bentuk portofolio investasi.

Gubernur BI Perry Warjiyo menilai aliran masuk modal asing kembali masuk ke pasae Tanah Air. Hal tersebut dipicu oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta  tingginya daya tarik aset keuangan domestik. Selain itu investor menilai, prospek perekonomian Indonesia masih cukup baik.

"Aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan II 2020 hingga 15 Juni tercatat sebesar US$ 7,3 miliar," kata Perry dalam konferensi video, Kamis (18/6).

(Baca: Rupiah Menguat ke Rp 14.062 di Tengah Ancaman Gelombang Kedua Corona)

Berdasarkan kurs JISDOR yang dipublikasikan BI pada pukul 10.00 WIB, mata uang Garuda berada pada level Rp 14.186. Dengan demikian, sampai dengan 17 Juni,nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesar 3,75% secara point to point atau 5,69% secara rerata dibandingkan dengan level Mei lalu.

Kendati demikian, rupiah masih terdepresiasi sebesar 1,42% bila dibandingkan dengan akhir 2019. "Bank Indonesia memandang level nilai tukar rupiah secara fundamental masih undervalued," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia menilai rupiah masih berpotensi terus menguat dan dapat mendukung pemulihan ekonomi domestik. Potensi penguatan nilai tukar didukung oleh beberapa faktor fundamental, seperti inflasi yang rendah dan terkendali.

Selain itu, defisit transaksi berjalan Indonesia masih rendah ditambah  imbal hasil aset keuangan domestik yang kompetitif serta premi risiko Indonesia yang mulai menurun.

Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, BI akan terus mengoptimalkan operasi moneter. Hal ini guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun valas.

(Baca: Konflik India-Tiongkok Mereda, Rupiah Menguat ke Rp 14.082 per Dolar)

Rupiah sore menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Mengutip Bloomberg, dolar Singapura naik 0,12% diikuti dolar Taiwan 0,05%, won Korea Selatan 0,47%, rupee India 0,02%, yuan Tiongkok 0,07%, dan ringgit Malaysia 0,11%.

Adapun yen Jepang dan dolar Hong Kong tak bergerak sama sekali. Sementara peso Filipina melemah 0,25%. Adapun pergerakkan nilai tukar selama sepekan ini dapat dilihat dalam databoks berikut.

Reporter: Agatha Olivia Victoria