Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Ramalan Buruk IMF

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Rupiah pagi ini menguat bersama mayoritas mata uang Asia, tetapi masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini.
25/6/2020, 09.48 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot pagi ini, Kamis (25/6) dibuka menguat 0,11% ke level Rp 14.115 per dolar Amerika Serikat. Namun, rupiah berpotensi melemah akibat ramalan resesi ekonomi global yang lebih dalam oleh Dana Moneter Internasional atau IMF. 

Bersamaan dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat pagi ini. Mengutip Bloomberg, dolar Singapura naik 0,19%, dolar Taiwan 0,24%, won Korea Selatan 0,77% peso Filipina 0,38%, ringgit Malaysia 0,07%, dan baht Thailand 0,24%.

Di sisi lain, rupee India dan yuan Tiongkok melemah masing-masing 0,11% dan 0,18%, sedangkan yen Jepang dan dolar Hong Kong tak bergerak.

(Baca: Pangkas Lagi Proyeksi, IMF Ramal Resesi Ekonomi Global Lebih Dalam)

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan pasar mengapresiasi penetapan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi rupiah.

Meski demikian, kekhawatiran pasar kembali datang setelah adanya pemangkasan proyeksi IMF terkait perekonomian dunia menjadi minus 4,9% di tahun 2020. "Ini bisa menjadi sentimen negatif bagi rupiah" ujar Nafan kepada Katadata.co.id, Kamis (25/6).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria