Harga Telur Ayam Hingga Rokok Naik, BI Ramal Inflasi Juli 0,04%

ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww.
Ilustrasi. Kenaikan harga telur ayam memberikan andil inflasi sebesar 0,06%.
3/7/2020, 19.54 WIB

Bank Indonesia memperkirakan inflasi Juli sebesar 0,04%. Penyumbang utama inflasi berasal dari kenaikan harga telur ayam ras hingga rokok kretek filter.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan perkiraan tersebut berdasarkan survei pemantauan harga pada pekan pertama Juli. "Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,13% dan secara tahunan sebesar 1,69%," tulis Onny dalam keterangan resminya, Jakarta, (3/7).

Adapun penyumbang utama inflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras dengan andil 0,06%, daging ayam ras 0,03%, emas perhiasan 0,02%, dan rokok kretek filter 0,01%.

Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah 0,06%, bawang putih dan jeruk masing-masing sebesar 0,02%, serta cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, gula pasir dan angkutan udara masing-masing 0,01%.

(Baca: Menangkap Peluang di Tengah Tantangan Ekonomi Pandemi Covid-19)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Juni 2020 sebesar 0,18%. Komoditas penyumbang inflasi bulan tersebut yakni melonjaknya harga daging ayam ras di 86 kota. Dengan demikian, inflasi secara tahunan tercatat 1,96%. Sementara secara tahun kalender (Januari-Juni) sebesar 1,09%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria