Bank Indonesia menyebut terdapat lima sektor yang dapat mendorong perekonomian di era adaptasi kebiasaan baru. Kelima sektor tersebut, yakni perdagangan, transportasi, manufaktur, aktivitas pariwisata, serta jasa pendidikan dan lainnya.
"Namun sektor ini tetap harus menjalankan protokol Covid-19," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (17/7).
Kelima sektor tersebut, menurut dia, juga akan didukung oleh enam sektor yang masih tetap beroperasi selama pembatasan sosial berskala besar, seperti pertanian, pertambangan, utilitas, konstruksi, jasa keuangan, dan manufaktur strategis.
Sektor perdagangan, manufaktur, pertanian, dan pengangkutan dinilai berpotensi mendorong permintaan. Sektor-sektor ekonomi tersebut juga berpotensi mempertahankan pertumbuhan lantaran kontribusi yang relatif besar terhadap produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja.
(Baca: Bank Indonesia Sebut Perbankan Lambat Respons Penurunan Bunga Acuan)
Destry menjelaskan, sisi permintaan saat ini lebih membutuhkan dorongan dan dapat menjadi kunci normalisasi kegiatan ekonomi. Pihaknya pun berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang akomodatif. "Terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar bisa bangkit dari survival mode ke growth recovery mode," ujarnya.
Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Aviliani menyebut terdapat beberapa sektor yang diperkirakan mengalami pemulihan yang lebih lambat di era adaptasi kebiasaan baru. Sektor-sektor tersebut yakni otomotif, minyak dan gas, properti/kontruksi, barang-barang elektronik konsumen, ritel/mall olahraga, dan hiburan
"Ini perlu diperhatikan sebab tidak otomatis mereka akan bisa tingkatkan pendapatan mereka," kata Aviliani dalam diskusi yang sama.
(Baca: BI: Perbankan di Masa Pandemi Lebih Baik dibandingkan 1998 dan 2008)
Menurut dia, masyarakat masih akan cenderung memilih kebutuhan primer dalam berbelanja di tengah pandemi. Sedangkan, sektor-sektor tersebut menyediakan kebutuhan sekunder hingga tersier.
Di sisi lain, beberapa sektor berpotensi mengalami peningkatan seperti layanan kebersihan, penjualan makanan, olahraga rumah, obat-obatan, media dan telekomunikasi. Lalu layanan streaming, layanan antar makanan, logistik, dan grosir.
Adapun sektor perbankan, pendidikan, pertanian, manufaktur, dan asuransi masuk ke sektor yang akan bertumbuh moderat di era normal baru.