Rupiah Menguat Imbas Lonjakan Kasus Corona dan Konflik AS-Tiongkok

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi, karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020).
27/7/2020, 16.37 WIB

Nilai tukar rupiah menguat 0,51% ke level Rp 14.535 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pasar spot sore, hari ini (27/7).  Mata uang Garuda perkasa seiring kekhawatiran pasar akan pemulihan ekonomi AS yang berpotensi terhambat imbas lonjakan kasus positif virus corona.

Selain rupiah, hampir seluruh mata uang Asia menguat sore ini. Dikutip dari Bloomberg, yen Jepang naik 0,58%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,13%, dan dolar Taiwan 0,32%.

Won Korea Selatan juga menguat 0,44%. Lalu, peso Filipina naik 0,19%, yuan Tiongkok 0,23%, ringgit Malaysia 0,25%, dan baht Thailand 0,26%. Hanya rupee India yang melemah 0,01%.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). rupiah naik sembilan poin ke level Rp 14.605 per dolar AS. Data ini dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) pada Pukul 10.00 WIB.

Dolar AS terpantau melemah terhadap mata uang utama di dunia dan di emerging market. Berdasarkan studi Oxford Economics, emerging market adalah negara ekonomi rendah menuju ke level pendapatan menengah per kapita.

Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS turun 0,46% ke level 94. "Pasar khawatir dengan pemulihan ekonomi AS yang bisa terhambat karena kasus positif Covid-19 terus meningkat,” kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (27/7).

Berdasarkan laman Worldometers, kasus positif corona di AS mencapai 4,37 juta. Sebanyak 2,1 juta di antaranya telah sembuh, namun 149.849 orang meninggal dunia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria