Cetak Rekor Baru, Cadangan Devisa RI pada Juli Capai US$ 135 Miliar

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020). Cadangan devisa tembus rekor baru.
7/8/2020, 10.41 WIB

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2020 meningkat menjadi US$ 135,1 miliar. Posisi tersebut menunjukkan kenaikan cadangan devisa melonjak US$ 3,4 miliar dari US$ 131,7 miliar pada Juni 2020.

Kenaikan ini membuat cadangan devisa akhir Juli 2020 menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yang tercatat pada Januari 2018 yang mencapai US$ 132 miliar.

"Peningkatan cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond dan penarikan pinjaman pemerintah," tulis Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya, Jakarta (7/8).

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Bank sentral menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal. Bahkan, menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. Hal tersebut seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Sebelumnya, pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi yen Jepang alias Samurai Bonds sebesar 100 miliar yen atau Rp 13,5 triliun (asumsi Rp 135,08 per yen). Tujuannya, untuk membiayai defisit APBN termasuk upaya penanggulangan dan pemulihan ekonomi imbas pandemi virus corona atau Covid-19.

Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat lima seri Samurai Bonds yang diterbitkan pemerintah. Kelima seri tersebut antara lain, RIJPY0723, RIJPY0725, RIJPY0727, RIJPY0730, dan RIJPY0740.

RIJPY0723 diterbitkan senilai 50,7 miliar yen dengan tenor tiga tahun dan tingkat kupon 1,13% yang akan jatuh tempo 7 Juli 2023. Kemudian, RIJPY0725 memiliki jumlah pokok 24,3 miliar yen dengan tingkat kupon 1,35% yang memiliki tenor lima tahun dan jatuh tempo 8 Juli 2025.

Lalu, seri RIJPY0727 dengan nilai pokok 10,1 miliar yen yang memiliki tenor tujuh tahun. Seri ini memiliki tingkat kupon 1,48% dan akan jatuh tempo 8 Juli 2027. Diikuti oleh seri RIJPY0730 senilai 13,4 miliar yen dengan tenor 10 tahun, dan tingkat kupon 1,59% yang akan jatuh tempo 8 Juli 2030.

Terakhir, seri RIJPY0740 yang memiliki tenor terpanjang, yakni 20 tahun dengan waktu jatuh tempo 6 Juli 2040. Seri ini memiliki nominal pokok 1,5 miliar yen, dengan tingkat kupon 1,8%.

Peluncuran Samurai Bonds ini menjadi penerbitan sovereign pertama di pasar Jepang tahun ini, dan penerbitan pertama dari penerbit Asia setelah masa pandemi corona.

Reporter: Agatha Olivia Victoria