Sri Mulyani Sebut Memulihkan Ekonomi pada Kuartal III Sangat Berat

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pemulihan ekonomi di kuartal ketiga 2020 dapat berhasil dengan mendorong konsumsi dan investasi.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
17/8/2020, 15.19 WIB

Perekonomian Indonesia pada kartal II terkontraksi cukup dalam yakni negatif hingga 5,32%. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menilai upaya untuk memulihkan perekonomian pada kuartal III 2020 tidak mudah. 

Kondisi perekonomian pada Juli-September 2020 akan menjadi penentu apakah perekonomian Indonesia masuk atau selamat dari jurang resesi. Perekonomian dikatakan mengalami resesi jika mencatat ekonomi negatif secara tahunan selama dua kurtal berturut-turut. 

"Kita sudah mengalami di kuartal kedua -5,32%, jadi kalau ingin kuartal ketiga tidak negatif, maka seluruh kontribusi dari pertumbuhan ekonomi harus diupayakan bisa pulih kembali. Ini memang berat sekali," ujar Sri Mulyani dalam siaran langsung di TVRI, Senin (17/8).

Kendati demikian, Sri Mulyani menilai pemulihan ekonomi di kuartal ketiga 2020 dapat berhasil dengan mendorong konsumsi dan investasi. "Karena keduanya ini bisa menyumbangkan hampir mendekati 90% dari seluruh ekonomi kita," kata Sri Mulyani dalam 

Atas dasar itu, pemerintah akan menggunakan anggaran yang telah dialokasikan untuk dapat mengembalikan daya beli masyarakat. Konsumsi masyarakat diharapkan dapat kembali meningkat.

Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk mengembalikan kepercayaan dari dunia usaha dan perbankan. "Sehingga kredit bisa berjalan kembali, usaha bisa mulai berjalan lagi," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu