Rupiah Makin Perkasa Dekati 14.000/US$ Berkat Kabar Baik Vaksin Pfizer

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah pada perdagangan pagi ini dibuka menguat di posisi Rp 14.040 per dolar AS.
10/11/2020, 09.41 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Selasa (10/11) dibuka menguat 0,14% ke level Rp 14.044 per dolar AS. Rupiah terkerek kabar baik dari vaksin Pfizer yang teruji 90% efektif melawan virus corona.

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak menguat ke Rp 14.010 per dolar AS hingga pukul 09.35 WIB.  Beberapa mata uang Asia lainnya juga menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,42%, dolar Singapura 0,11%, rupee India 0,08%, yuan Tiongkok 0,16%, dan baht Thailand 0,46%. Sementara dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Taiwan 0,17%, won Korea Selatan 0,2%, peso Filipina 0,21%, dan ringgit Malaysia 0,1%.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat hari ini mengikuti sentimen positif yang terjadi di indeks saham AS semalam dan Asia pagi ini.  Selain dari efek kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS, sentimen positif juga datang dari laporan pengujian vaksin dari Pfizer yang menunjukan efektifitas 90% dalam mencegah infeksi virus covid-19.

"Tersedianya vaksin akan menghentikan pandemi covid-19 dengan cepat yang menjadi sumber pelambatan ekonomi dunia," ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (10/11).

Dilansir dari Reuters, Pfizer yang mengembangkan vaksin dengan BioNTech SE Jerman menyatakan akan merilis data uji coba tahap akhir pada November 2020. Perusahaan itu tengah menunggu data terkait aspek keamanan dalam uji klinis dua bulan terakhir.

Data tersebut diharapkan rampung pada minggu ketiga bulan ini. Jika uji klinis tersebut mendapatkan hasil positif, Pfizer hanya perlu menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) untuk memproduksi vaksin Covid-19.

Kendati demikian, Ariston menilai Indonesia masih menjadi sasaran aliran masuk modal asing belakangan ini.  Ini lantaran tingkat imbal hasil yang masih lebih tinggi dibanding negara lainnya dan kondisi sosial politik yang stabil. Dengan begitu, perkiraan pergerakan kurs rupiah hari ini akan menguaat ke kisaran Rp 14 ribu dengan resisten di kisaran Rp 14.150 per dolar AS.

Analis HFX Berjangka Adhy Pangestu mengatakan peluang penguatan mata uang Garuda secara teknis sudah terbaca sejak pekan lalu saat membentuk pola rising wedge. Rupiah diperkirakan mendekati level support Rp 13.925 per dolar AS.

Ia menyebut penguatan rupiah didukung oleh faktor eksternal yakni berita positif dari perkembangan vaksin Pvizer yang disebut efektif 90% melawan virus corona. Harga saham AS menanjak mendorong dolar AS melemah. Saat berita ini ditulis indeks dolar AS turun 0,02% ke level 92,71.

Sementara dari dalam negeri,  survei terbaru yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia masih memburuk menjadi 79 pada bulan Oktober jika dibandingkan dengan 83,4 yang dibukukan pada bulan September. Namun pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja mendorong aliran modal asing asing. "Saya pikir ini juga  yang menguatkan rupiah,"kata Adhy kepada Katadata.co.id.

Reporter: Agatha Olivia Victoria