Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,03% ke level Rp 14.250 per dolar AS pagi ini, Kamis (4/3). Rupiah terimbas penguatan dolar AS seiring percepatan program vaksinasi Covid-19 di Negeri Paman Sam.
Mengutip Bloomberg, rupiah terus bergerak melemah ke posisi Rp 14.298 per dolar AS hingga pukul 10.00 WIB. Mayoritas mata uang Asia turut melemah pagi ini. Yen Jepang, dolar Hong Kong, dan dolar Taiwan turun masing-masing 0,01%, won Korea Selatan 0,52%, peso Filipina 0,18%, yuan Tiongkok 0,03%, ringgit Malaysia 0,07%, dan baht Thailand 0,05%. Hanya dolar Singapura yang menguat tipis 0,01% dan rupee India 0,88%.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan rupiah masih akan melanjutkan tren pelemahannya karena penguatan dolar AS. Ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan akan memiliki dosis vaksin yang cukup untuk setiap orang dewasa pada akhir Mei. "Ini dua bulan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya," kata Faisyal kepada Katadata.co.id, Kamis (4/3).
Kemungkinan percepatan vaksinasi terjadi karena perusahaan Merck & Co. akan membantu Johnson & Johnson dalam memproduksi vaksin Covid-19. Dengan meningkatnya produksi vaksin, Biden akan meminta semua negara bagian untuk memprioritaskan vaksinasi kepada guru agar lebih banyak sekolah cepat dibuka. Sejumlah negara bagian ditargetkan setidaknya memberikan satu dosis vaksin kepada semua tenaga pendidik hingga akhir Maret ini.
Melansir laman resmi Worldometers, kasus positif pandemi di Negeri Adidaya mencapai 29,46 juta dengan total kematian 531.652 dan kesembuhan 20 juta orang. Dengan demikian, tingginya kasus itu menjadikan AS negara yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak di dunia yang kemudian disusul India, Brazil, Rusia, dan Inggris.
Sementara di Indonesia, jumlah kasus bertambah 6.808 kasus pada Rabu (3/3) sehingga total menjadi 1.353.834 kasus.
Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik 0,05% ke level 90.99. Mata uang Negeri Paman Sam juga terlihat perkasa terhadap mayoritas mata uang utama seperti euro, pound Inggris, dan dolar Kanada.
Faisyal menilai bahwa dolar AS menguat karena prospek pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat, dibalik ekspektasi stimulus yang besar. Sentimen tingginya tingkat imbal hasil obligasi negeri itu juga masih menghantui. "Potensi pergerakan rupiah hari ini di antara Rp 14.250-14.400 per dolar AS," ujar dia.
Meski dibuka melemah, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan terdapat potensi apresiasi rupiah di rentang Rp 14.210-14.300 per dolar AS hari ini. "Secara teknikal, terlihat pola bearish engulfing line candlestick pada grafik harian nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata Nafan kepada Katadata.co.id.
Menurut dia, penguatan rupiah akan terjadi karena rilis data klaim pengangguran Negeri Paman Sam diprediksikan kurang positif. Dengan demikian, hal itu bisa menjadi sentimen negatif bagi pergerakan dolar AS.
Di sisi lain, Nafan menyebutkan bahwa pasar menanti pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell terkait pandangan perekonomian, baik global maupun domestik. "Pasar turut menanti hasil OPEC+ meeting dalam rangka stabilisasi harga minyak dunia," ujarnya.