Minim Sentimen Positif, IHSG Berpotensi Turun di Bawah 6.000

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 0,29% menyentuh level 6.005.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
6/7/2021, 06.19 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak turun pada perdagangan Selasa (6/7). Analis menilai belum ada sentimen yang mampu mendorong kenaikan IHSG. 

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, indeks berpotensi tertekan pada hari ini. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, rentang pergerakan IHSG akan berada di level 5.913 dan 6.123.

Ia mengatakan, iindeks terlihat masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang. Saat ini,  menurut dia, belum ada sentimen yang dapat membooster kenaikan IHSG.

"Capital inflow belum terlihat akan bertumbuh secara signifikan. Hal ini cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG," ujar William dalam riset tertulisnya.

William memberikan beberapa saham untuk bisa diperhatikan oleh investor pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan juga memprediksi IHSG turun dengan area support di level 5.981 dan 5.957, sedangkan resistance  di level 6.059 dan 6.032. Serupa dengan Wiliam,  ia menilai belum ada sentimen atau data ekonomi yang dapat mendorong pergerakan indeks. 

"Investor masih akan berfokus mencermati implementasi PPKM Darurat yang diharapkan dapat mencegah penyebaran covid-19," katanya.

Dennies, merekomendasikan tahan untuk saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Astra International Tbk (ASII) dan beli untuk saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) tetapi bersifat spekulatif.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 0,29% menyentuh level 6.005. Sementara bursa saham Wall Street ditutup menghijau tadi malam. Nasdaq menguat 0,81%, S&P 500 0,75%, dan Dow Jones 0,44%. 

Reporter: Ihya Ulum Aldin